Jumat, 30 September 2011

"Sekolah Arab" Kauman Batang

Istilah "Sekolah Arab" dulu akrab digunakan untuk menyebut sebuah sekolah keagamaan di belakang Masjid Agung yang bernama 'Madrasah Diniyah Darul Ulum'. Madrasah ini menjadi andalan para orang tua di kota Batang yang ingin memberi tambahan pelajaran agama Islam bagi anaknya yang paginya bersekolah di sekolah negeri. Saat itu belum banyak ditemui TPQ seperti sekarang.

Jam belajarnya berlangsung pukul 14.00 hingga pukul 17.00 dengan waktu istirahat sholat ashar. Anak-anak yang belajar di madrasah ini harus segera siap-siap berangkat setelah mereka pulang dari sekolah SD atau SMP dengan alokasi waktu makan siang yang tidak terlalu banyak. Madrasah ini masuk 6 hari seminggu dan libur pada hari Jumat.

Murid-murid yang bersekolah di sini tidak hanya berasal dari Kauman namun juga dari kelurahan lain dengan tingkat komitmen kehadiran yang berbeda-beda. Tidak banyak yang sanggup menyelesaikan sekolah ini hingga empat kelas atau hadir tiap hari. Saya sendiri berhasil memperoleh ijazahnya.

Pakaian yang dipakai siswa laki-laki adalah baju bebas dengan celana pendek berpeci. Mereka juga selalu siap membawa sarung untuk shalat ashar di masjid. Sementara siswa perempuan memakai rok biasa namun berkerudung.

Sekolah ini bagian dari sebuah yayasan sekolah yang juga memiliki madrasah ibtidaiyah di pagi hari dan diasuh oleh keluarga besar Alm. KH Ahmad Fudhel yang tinggal di gang 3 Kauman dengan kepala sekolahnya waktu itu Bp. Masruri.

Pelajaran yang diajarkan adalah akhlaq, imla (dikte), tahaji (menulis huruf hijaiyah), tarikh (sejarah Islam), bahasa Arab, nahwu sharaf, tahsinul khat (menulis indah), tajwid, hadits dsb. Sekolah dibagi menjadi empat kelas dan diasuh oleh seorang guru kelas.

Tiap peringatan Maulud Nabi dan Isra'Mi'raj madrasah ini menyelenggarakan acara 'Muludan' dan 'Rajaban' dimana para murid diminta membawa satu jenis makanan dari rumah kemudian dikumpulkan, dikombinasikan kemudian dibagi kembali sehingga pada saat pulang murid membawa satu plastik makanan yang isinya beragam.

Saya kurang tahu persis apakah sekolah ini masih aktif seperti dulu mengingat kini banyak bermunculan TPQ. Yang jelas ilmu yang diajarkan sangat bermanfaat. Saya sendiri merasa pelajaran yang saya peroleh di situ banyak membantu saya memahami agama dan juga mempermudah saya ketika 20 tahun kemudian saya bertugas di sebuah negara di Jazirah Arab.

Sent from my BlackBerry® smartphone

Tidak ada komentar:

Kata Kunci

alas roban (5) alun-alun (6) bahasa (3) bahurekso (1) bandar (2) batang (161) batang.org (6) batik (5) bawang (1) bioskop (1) blado (2) blog (2) buka puasa (1) bupati (2) central java (1) darul ulum (1) dayung (1) dialek (3) dracik (1) facebook (4) festival (1) forum (2) foto (8) hotel (1) info (1) jalan (1) java (1) jawa (3) kabupaten (101) kadilangu (1) kalisalak (1) kampung (1) kampus (1) kantor (2) kauman (1) kecamatan (5) kedungdowo (1) kegiatan (1) kehidupan (1) kenangan (2) kereta api (3) khas (2) kliwonan (7) komunitas (2) kota (18) kramat (2) ktp (1) kuliner (9) lingkungan (2) lokasi (1) lomba (2) lumba-lumba (3) madrasah (1) maghribi (1) makam (2) makanan (3) map (2) masjid (1) mbangun (2) mbatang (1) megono (3) melati (1) metal (2) mustika (1) nelayan (3) pagilaran (3) pahlawan (1) pantai (10) pantura (4) pasar (2) pawai (2) pekalongan (7) pemandian (1) perkebunan (1) pesanggrahan (1) peta (2) petilasan (1) radio (2) ramadhan (2) rel (1) resmi (1) rspd (2) rumah (1) sambong (2) search (1) sego (2) sejarah (5) sekolah arab (1) semarang (2) sendang sari (1) senggol (1) sigandu (5) situs (4) srikandi (1) sungai (2) taman (1) teh (1) terminal pekalongan (1) tersono (1) thr (1) tol (2) tulis (2) twitter (3) ujungnegoro (6) website (4) wikipedia (1) wilayah (2) wisata (10) wonobodro (1) wonotunggal (2)