Setelah saya perhatikan lebih mendalam percakapan sehari-hari orang Batang dan menghimpunnya dalam beberapa entri, ternyata masih banyak kosakata yang belum masuk! Bahasa pesisiran Jawa Tengah ternyata memang kaya.
Berikut tambahan kosa kata tersebut: (Mohon maaf kali ini tidak saya sertakan contoh konteks penggunaan kalimatnya karena ternyata perlu waktu khusus untuk itu, kecuali untuk kata tertentu)
Entri 25 Mei 2016
Nggromet: bicara sendiri (karena gangguan jiwa)
Cepel: kulit lengket karena keringatan
Nggromet: bicara sendiri (karena gangguan jiwa)
Cepel: kulit lengket karena keringatan
Nggagar: hancur karena suatu sebab, (Jawa Jogja: kojur)
Entri 27 Juni 2013
Nggawag: ngawur
Kober: sempat, masih menyempatkan diri, kober-kobere: masih sempat aja
Entri 27 Juni 2013
Nggawag: ngawur
Kober: sempat, masih menyempatkan diri, kober-kobere: masih sempat aja
Kiyeng: semangat, rajin dalam mengerjakan sesuatu.
Sabun benyek: sabun colek, kata 'benyek' sendiri berarti lunak bernuansa cair atau krim
Nleweng: lengah, tidak hati-hati
Entri 22 Maret 2013
Groboh: suka mencari-cari sesuatu di tempat penyimpanan yang bukan miliknya.
Kecol: kidal, kede
Mbedhegel: dongkol
Bloboh: dermawan
Semrinthil: gesit berlarian, biasanya untuk anak-anak
Kethip: tinggi sekali di udara
Entri 5 November 2011:
Krawiten: dubur gatal, biasanya karena cacingan
Ndolor, ra ndolor: mikir, nggak mikir, konotasi kasar
Ngeweng: nakal, istilah lain mbedut, tambeng
Ngenthorit: lari terbirit-birit
Njempling-njempling: teriak mengaduh kesakitan
si Nang, Lop, Le: panggilan untuk anak laki-laki
Si Nok: seperti "Nduk": panggilan untuk anak perempuan
Entri sebelumnya:
Ngethuprus: berbicara banyak (penuh omong kosong)
Ndobol: berbohong, membual (makna kiasan), makna harfiah: buang air besar. Mirip ungkapan kasar bahasa Inggris "talking sh#t".
Mbedut atau tambeng: nakal (untuk anak kecil)
Jaburan: makanan kecil/jajan yang dibagikan setelah acara
Ngiwi-iwi: menunjukkan gigi bawah dan digerakkan kiri-kanan dengan ekspresi mengejek.
Mèmèt: mencari kekayaan/pesugihan dengan bantuan makhluk halus atau dukun.
Ceplik: lampu teplok (lampu minyak)
Gembèng: malas
Nginthil: mengikuti dari belakang, ikut serta
Gèl: keterlaluan
Kasap: permukaan yang tidak halus bila diraba.
Jambal, dijambal: digado, lauk yang dimakan tanpa nasi.
Ngucali: versi halus Batang untuk 'madosi' mencari (catatan: saya dulu pernah ditertawakan guru bahasa daerah saya karena memakai kata ini)
Kawur: terbawa angin
Pak ora: biar saja, biarin
Priyé: piyé, gimana
Po'ung: ketela pohon (pohung)
Ambeng-ambeng: kenduri, acara walimah atau selamatan
Wantah: air putih (biasanya bersuhu normal, hangat atau dingin)
Blakin: aspal
Teles kebes: basah kuyup, klebus
Ngèkrèk: tertawa terkekeh-kekeh (biasanya untuk bayi)
Mencoro (mata): mata terbuka lebar karena tidak ngantuk
Mbuhopo: mungkin, kali (ngimpi mbuhopo: mimpi kali)
Co'e: mungkin
Selot: makin, (selot suwi, makin lama)
Cèmèt: makian plesetan untuk memperhalus makian kasar setempat yang berarti babi hutan
Gabul: berlumuran, belepotan, gupak
Bonjrot: mencret
Ilok, iloke: seyogyanya. ora ilok: tabu, dilarang
Thukmis: mudah jatuh cinta/ suka bermain asmara
Yakin po'o: beneran deh
Tlepong: kotoran binatang (kerbau, sapi) Jw Solo-Jogja: tléthong
Tembelèk: kotoran unggas (ayam, bebek) Jw Solo-Jogja: telèk
Mrekatak: rambut yang kasar teksturnya.
Seprèngan: lompat tali
Glindhing: dokar atau delman
Gigu: geli campur takut ketika melihat benda seperti ular atau ulat
Mumut: diurap/dicampur secara detail dan merata.
Ndlurung: jalan bebas menurun (Jw Solo-Jogja: ndronjong)
Ngedros: bersikeras agak memaksa untuk melakukan sesuatu.
Gagian: ayo lebih cepat
Lading: pisau
Kempol: paha
Giro, digiro: dipaksa untuk buru-buru
Rikat: cepat
Pating croet: berisik
Gobres: sekitar mulut belepotan makanan
Nutul petis: melihat dari jarak sangat dekat
Goje'an: cekelan, pegangan
Gompel: patah cacat (benda keras)
Jengklek: berjalan dengan satu kaki
Kogel: sedang berbaik hati ingin memberi sesuatu
Nel-nelan: nakal, banyak tingkah
Ora petho: tidak karuan
Ora kalap: parah dan sulit diperbaiki
Ledo, diledo: goda, digoda dalam konteks bercanda (inggris: teasing)
Mbis-mbis: ekspresi wajah siap menangis (bahasa Jakarta :"jebe-jebe")
Nggalbo, ora nggalbo: menyadari, tidak menyadari
Keron: khawatir
Gembor: teriak
Kecing: penakut (Jogja-Solo: jirih)
Gagian: ayo lebih cepat
Lading: pisau
Kempol: paha
Giro, digiro: dipaksa untuk buru-buru
Rikat: cepat
Pating croet: berisik
Gobres: sekitar mulut belepotan makanan
Nutul petis: melihat dari jarak sangat dekat
Goje'an: cekelan, pegangan
Gompel: patah cacat (benda keras)
Jengklek: berjalan dengan satu kaki
Kogel: sedang berbaik hati ingin memberi sesuatu
Nel-nelan: nakal, banyak tingkah
Ora petho: tidak karuan
Ora kalap: parah dan sulit diperbaiki
Ledo, diledo: goda, digoda dalam konteks bercanda (inggris: teasing)
Mbis-mbis: ekspresi wajah siap menangis (bahasa Jakarta :"jebe-jebe")
Nggalbo, ora nggalbo: menyadari, tidak menyadari
Keron: khawatir
Gembor: teriak
Kecing: penakut (Jogja-Solo: jirih)
Jika nanti ternyata saya nemu lagi kosakata baru, akan saya tambahkan di artikel ini.
6 komentar:
sampean kober'e, nyilikidiki bhs ngene, ???
tambah kosakata maneh siji dek sampean, 'kober'. kesuwun mas/mbak
bosone dhewe kudu ono sing nyatet ra ho, mengko nek boso coro mbatang jebul suwi-suwi ilang ben tetep ono catetane.
Misuwur...
Koli artine ap gan ??
Koli artine teruse, lali, selanjutnya, kemudian
Lanyap ah. kurang akeh kui Lek...
Posting Komentar