Jumat, 31 Agustus 2012

Lomban: Tradisi dan Wisata


Siapa orang Batang yang tidak kenal Lomban? Kompetisi mendayung perahu yang secara rutin tahunan diselenggarakan oleh masyarakat komunitas nelayan di sekitar desa Klidang Lor. Kemeriahan kegiatan ini selalu menarik perhatian masyarakat Batang dan sekitarnya.  Lomba ini biasanya diselenggarakan sekitar dua hari setelah hari Raya Idul Fitri sebagi bentuk rasa syukur warga nelayan Batang dan memeriahkan suasana Idul Fitri.

Berikut adalah sebagian foto-foto Lomban yang diambil pada saat penyelenggaraan Lomban tanggal 21 Agustus 2012 lalu. (Foto-foto saya dapatkan atas budi baik Mas Fatchurrozak Fazani)







Tautan terkait
Berita suara merdeka tentang Lomban tahun ini.

Keterangan tentang Lomban di Situs Dinas Pariwisata Batang


Sent from Switzerland


Rabu, 22 Agustus 2012

Utamakan Pejalan Kaki

UU lalu lintas kita mengamanatkan agar pemakai jalan mengutamakan para pejalan kaki, tapi pada kenyataannya pejalan kaki  sering harus mengalah pada buasnya pengemudi mesin-mesin beroda.

Jalan raya Pantura di sepanjang Kab. Batang sebenarnya cukup berbahaya, apalagi untuk anak-anak kita. Bis-bis antar kota yang ngebut, truk-truk besar yang menguasai jalan, belum lagi pemakai mobil pribadi dan motor yang kadang 'pecicilan'.

Di negara kita melanggar batas kecepatan jarang ditindak, bahkan di dekat gedung sekolah sekalipun di mana banyak anak-anak menyeberang. Akibatnya pengemudi merasa aman-aman saja jika melebihi batas kecepatan maksimum.

Saya salut dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Batang yang telah memasang papan anjuran hati-hati menyeberang di depan SMP saya dulu (SMP 1 Batang, Kebonrojo). Mendidik anak-anak kita untuk lebih berhati-hati dalam menghadapi realitas di jalan yang sering tidak bersahabat.

Di banyak negara maju, kultur berlalu lintasnya sudah sangat terbangun. Penyeberang baru berdiri di ujung zebra cross saja mobil sudah pada berhenti sendiri. Saya yakin budaya  seperti itu suatu saat akan terbentuk di negeri kita. Tapi untuk sementara kita ikuti saja dulu nasihat papan biru ini.


Sent from my BlackBerry® Smartphone supplied by Swisscom

Minggu, 19 Agustus 2012

Sugeng Riyadi

Tepat pada maghrib terakhir Ramadhan takbir pun mulai berkumandang tanda Idul Fitri  telah tiba. Biasanya masjid dan langgar di Batang ramai dengan aktivitas takbiran, orang yang membayar zakat fitrah dan sholat Id pada esok paginya.

Saya dan keluarga biasanya Sholat Id di Masjid Agung (dulu disebut Masjid Jami') dan berdasarkan pengamatan saya jumlah jamaah tiap tahun makin banyak, selalu membludak hingga area alun-alun.

Sholat dipimpin oleh imam masjid (biasanya Ustadz Mahbub atau Ustadz Azizi Ahmad Fudhel) dan khutbah oleh pejabat Kandepag Kabupaten. Sebelum sholat dilaksanakan, Bupati Batang biasanya mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pesan-pesannya kepada warga muslim Batang.

Setelah sholat kami biasanya makan pagi dengan menu khas lebaran (ketupat atau lontong plus opor ayam) sebelum salaman bermaafan antar anggota keluarga dan kunjungan ke tetangga dan sanak saudara.  

Sebagaimana lazimya Idul Fitri, makanan kecil beragam tersedia di meja tamu. Makanan  yang sering ditemui adalah emping, kacang goreng bawang, rengginang, nastar dan juga biskuit kaleng. Biskuit paling populer di masa saya kecil adalah Khong Guan kotak warna merah (bukan promosi lho ya). Dulu waktu kecil saya sering rebutan dengan kakak saya untuk mengambil wafernya, yang oleh masyarakat setempat disebut dengan 'roti es'.

Salah satu hal yang juga khas lebaran adalah biasanya tersedia 'stroop' merah alias sirup rasa frambozen merk 'Fresh'. (Dulu saya selalu bertanya-tanya sebenarnya frambozen itu apa sampai akhirnya dua bulan lalu saya menemukan buah itu di supermarket, bentuk dan rasanya mirip stroberi, tapi lebih empuk dan lebih merah, rasanya agak kecut.)

Kenangan saya lebaran di Batang mungkin beda atau sama dengan warga Batang lain. Yang jelas lebaran memang lebih indah bila kita dapat bertemu sanak keluarga, terutama bagi perantau seperti saya. Sayang tahun ini saya tidak dapat pulang karena jauh dari kampung (11.000 km!)

Taqabbalallhu minna wa minkum.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H
Ngaturaken sugeng riyadi.
Mohon maaf lahir batin.



Sent from my BlackBerry® Smartphone supplied by Swisscom

Sabtu, 18 Agustus 2012

Pasar Kembang Cilik dan Pasar Kembang Gedhe

Hari Raya Idul Fitri  atau 'bodo' mungkin acara tahunan paling penting di Batang sehingga masyarakat menyambutnya dengan sukacita.

Pada hari istimewa ini dan seminggu ke depannya masyarakat Batang akan saling mengunjungi untuk bersilaturrahim dan untuk itu banyak hal dipersiapkan.

Anak-anak mulai sibuk mempersiapkan baju barunya. Sebagian kaum laki-laki mulai mengecat rumah, sementara ibu-ibu sibuk menyiapkan berbagai 'panganan'  ringan yang akan disiapkan di meja tamu dalam toples-toples kecil.

Memasuki dua hari dan satu hari menjelang Lebaran, yang disebut dengan 'Pasar Kembang Cilik' dan 'Pasar Kembang Gedhe' (disebut demikian karena banyak pedagang bunga di jalan untuk bawaan ziarah makam keluarga) suasana Lebaran makin terasa karena jalan raya Pantura tampak lebih ramai.

Para kerabat pemudik mulai tiba dari Jakarta dan kota lain, lontong dan ketupat mulai dipersiapkan. Bau opor ayam dan sambel goreng ati juga mulai tercium.

Sembari menunggu pengumuman lebaran dari Pemerintah, warga makin merasakan hadirnya kegembiraan Lebaran..

Selamat menyambut Idul Fitri!


Sent from my BlackBerry® Smartphone supplied by Swisscom

Jumat, 17 Agustus 2012

Pitulasan

'Pitulasan' alias peringatan kemerdekaan RI 17 Agustus juga salah satu peristiwa istimewa bagi masyarakat Batang. Kampung-kampung di seluruh pelosok kabupaten secara aktif mengadakan kegiatan perayaan.

Beberapa RT ada menyelenggarakan kegiatan seperti 'lek-lekan' malam 17-an, lomba-lomba dan tentunya kegiatan menghias lingkungan dengan ornamen khas tujuh belasan terutama di gapura gang-gang.



Seingat saya jaman saya kecil dulu diadakan beberapa lomba 'menthung kendhil' tapi kemudian berubah jadi 'menthung plastik',mungkin karena alasan ekonomis.

Dulu juga suka diadakan 'sayemboro' alias lomba panjat pinang yang seru tapi kemudian juga jarang dilakukan kerena mungkin pohon pinangnya makin langka atau juga karena alasan ekonomis.

Yang tidak boleh dilupakan juga adalah kebiasaan warga Batang untuk mengadakan pawai pada tanggal 18 Agustus-nya. Saya kurang tahu persis apakah tahun ini juga diselenggarakan pawai mengingat berdekatan dengan Idul Fitri.

Yang jelas apa pun kegiatannya semangat untuk merayakan dan mengisi kemerdekaan harus tetap membara.

Merdeka!


Ilustrasi: Gg Wijaya, Sambong saat Ultah HUT Batang April 2012 lalu

Sent from my BlackBerry® Smartphone supplied by Swisscom

Selasa, 14 Agustus 2012

Suasana Puasa di Batang


Bulan puasa atau 'wulan poso' selalu menjadi saat istimewa bagi masyarakat batang yang mayoritas Muslim. Orang Batang mengisi bulan ini dengan berbagai ibadah dan tradisi.


Masjid dan langgar biasanya penuh jamaah tarawih di malam hari. Sebagian langgar secara rutin menyediakan jaburan alias makanan ringan setelah selesai sholat.

Pada waktu sholat shubuh, jamaah juga lebih banyak dari biasanya. Sebagian jamaah melanjutkannya dengan mlaku-mlaku setelah itu pulang melanjutkan istirahat.

Sore hari suasana terasa lebih hidup dengan persiapan buka puasa. Aroma masakan dapur, ikan dan tempe yang digoreng oleh para ibu, biasanya terasa menggoda sembari menunggu 'ngung', sirine tanda maghrib yang dibunyikan petugas masjid agung. (Kalau jaman dulu ada penanda buka puasa namanya 'dhul')

Suasana seperti ini tidak terasa di negara tempat saya tinggal sekarang. Kadang-kadang muncul rasa kangen suasana tersebut.

Selamat menjalankan ibadah puasa.

Ilustrasi: Masjid Agung Darul Muttaqin, Batang

Sent from my BlackBerry® Smartphone supplied by Swisscom

Kata Kunci

alas roban (5) alun-alun (6) bahasa (3) bahurekso (1) bandar (2) batang (161) batang.org (6) batik (5) bawang (1) bioskop (1) blado (2) blog (2) buka puasa (1) bupati (2) central java (1) darul ulum (1) dayung (1) dialek (3) dracik (1) facebook (4) festival (1) forum (2) foto (8) hotel (1) info (1) jalan (1) java (1) jawa (3) kabupaten (101) kadilangu (1) kalisalak (1) kampung (1) kampus (1) kantor (2) kauman (1) kecamatan (5) kedungdowo (1) kegiatan (1) kehidupan (1) kenangan (2) kereta api (3) khas (2) kliwonan (7) komunitas (2) kota (18) kramat (2) ktp (1) kuliner (9) lingkungan (2) lokasi (1) lomba (2) lumba-lumba (3) madrasah (1) maghribi (1) makam (2) makanan (3) map (2) masjid (1) mbangun (2) mbatang (1) megono (3) melati (1) metal (2) mustika (1) nelayan (3) pagilaran (3) pahlawan (1) pantai (10) pantura (4) pasar (2) pawai (2) pekalongan (7) pemandian (1) perkebunan (1) pesanggrahan (1) peta (2) petilasan (1) radio (2) ramadhan (2) rel (1) resmi (1) rspd (2) rumah (1) sambong (2) search (1) sego (2) sejarah (5) sekolah arab (1) semarang (2) sendang sari (1) senggol (1) sigandu (5) situs (4) srikandi (1) sungai (2) taman (1) teh (1) terminal pekalongan (1) tersono (1) thr (1) tol (2) tulis (2) twitter (3) ujungnegoro (6) website (4) wikipedia (1) wilayah (2) wisata (10) wonobodro (1) wonotunggal (2)