Selasa, 18 Desember 2012

PMI Batang



Saya kebetulan hari ini lewat jalan di depan Gedung Palang Merah Internasional (ICRC), di Avenue de la Paix, Jenewa Swiss. Jadi teringat PMI alias Palang Merah Indonesia Batang.

Tidak banyak bisa saya ceritakan mengenai organisasi ini . Yang saya tahu dulu waktu saya kecil, mobil PMI selalu ada mengikuti rombongan siswa atau warga yang ikut pawai (karnaval), siap menolong jika tiba-tiba ada yang pingsan. Gambar di atas yang sudah lama ada di hp saya juga saya ambil pada saat pawai ulang tahun Batang bulan April 2012 lalu.

Yang saya tahu juga organisasi ini aktif dalam kegiatan kemanusiaan antara lain donor darah guna membantu warga Batang yang membutuhkannya. Jadi perannya dalam membantu masyarakat Batang tidak perlu diperdebatkan lagi.

Waktu kecil saya ingat di sekolah dan di bioskop sering ada karcis bulan dana PMI, sebagai salah satu cara organisasi ini menggalang dana. Entah apakah penggalangan dana semacam itu masih ada.
(Ternyata masih ada klik DI SINI, tambahan 17/06/2013)

PMI Batang berkantor di Jl. Dr. Soetomo Kalisari, Batang 51318. Keterangan mengenai PMI dimuat di website Pemkab Batang

Sent from my BlackBerry® Smartphone supplied by Swisscom

Kamis, 13 Desember 2012

Batang Terbanyak Kasus Korupsi se-Jawa Tengah

Sumber TEMPO.CO

TEMPO.CO , Semarang:Batang menjadi kota yang paling banyak kena kasus korupsi di Jawa Tengah. 8 dari 120 kasus korupsi di Pengadilan Tindak Pindana Korupsi terjadi di daerah ini.

Selama Januari-November 2012, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang menerima berkas kasus korupsi sebanyak 120 perkara yang menyerat 112 terdakwa. Angka ini naik dibanding tahun sebelumnya, yang mencapai 111 perkara dan 123 terdakwa.

Aktivis Komisi Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme Jawa Tengah (KP2KKN) Jawa Tengah Eko Haryanto menyatakan delapan kasus merupakan terbanyak di satu kabupaten. Setelah batang, kasus terbanyak berikutnya terjadi di Kabupaten Pekalongan, Grobongan, Brebes, dan Kota Semarang. Masing-masing daerah tadi terdapat tujuh kasus korupsi.

Di Jawa Tengah sendiri lima Kejaksaan Negeri tak melimpahkan perkara korupsi sama sekali. Kejaksaan tersebut adalah Jepara, Kejaksaan Cabang Pelabuhan Semarang, Kejaksaan Negeri Kota Tegal, Blora dan Pekalongan.

Eko menyatakan kasus korupsi di Jawa Tengah melibatkan berbagai aktor, mulai pegawai negeri sipil, anggota DPRD, Kepala Desa, wiraswasta, Karyawan BUMN/BUMD maupun Kepala Daerah.  »Terdakwa korupsi paling banyak adalah wiraswasta 33, PNS 23, Anggota DPRD dan Karyawan BUMN/BUMD 19,” kata Eko dalam peringatan Hari Antikorupsi se-Dunia.

Eko menambahkan trend kasus korupsi mulai tak mengenal gender. Berdasarkan database KP2KKN pada tahun 2011 15 dari 111 kasus korupsi yang disidangkan di Semarang menyeret pelaku wanita. Pada tahun 2012 sampai bulan November 18 dari 120 terdakwa merupakan wanita.

Kasus korupsi bahkan sudah menjelar ke pedesaan, yakni dari tahun 2011 yaitu 24 persen menjadi 15 persen di 2012. Korupsi di ranah BUMN/BUMD naik dari 8 persen menjadi 19 persen, dan disusul persentase korupsi di lingkup Kepala Daerah dari 4 persen menjadi 3 persen.

Eko menilai vonis kasus korupsi di Jawa Tengah masih ringan. Dari 112 perkara kasus korupsi, baru 41 yang divonis. Rata-rata vonisnya masih di bawah dua tahun penjara, di antaranya vonis 1-1,2 tahun 14 kasus, vonis 1,5-2 tahun 14 kasus, vonis satu tahun tujuh kasus, vonis 5-10 tahun 2 kasus serta putusan diatas 10 tahun dua kasus.

Selama 2012, Pengadilan Tipikor Semarang juga mengeluarkan vonis bebas terhadap 6 terdakwa kasus korupsi.  KP2KKN berharap pengadilan Tipikor Semarang bekerja lebih keras dalam mengadili kasus korupsi. »Karena ada tren korupsi semakin tinggi,” kata Eko.

ROFFIUDIN

Komentar Batang.org: 'Menyedihkan....'

ANTARA Jateng : Keong Mas Serang Ratusan Ha Sawah - antarajateng.com

ANTARA Jateng : Keong Mas Serang Ratusan Ha Sawah - antarajateng.com

Batang, ANTARA Jateng - Ratusan hektare tanaman padi di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, terserang keong mas sehingga para petani terancam gagal panen.

Seorang petani padi setempat, Ujianto, di Batang, selasa, mengatakan bahwa keong mas mulai menyerang tanaman padi yang masih berusia 15 hari sehingga mengakibatkan tanaman layu dan akhirnya mati.

"Keong mas ini menyerang pada batang dan daun tanaman padi sehingga menjadi layu dan akhirnya mati. Kami pun sudah berusaha membasmi hama itu tetapi perkembangbiakan hewan tersebut begitu cepat sehingga sulit dibasmi," katanya.

Ia mengatakan bahwa untuk membasmi dan meluasnya keong mas tersebut, para petani setempat hanya mengandalkan dengan cara manual yaitu dengan menangkapi hama tersebut.

"Akan tetapi, hama itu terus berkembang cepat dengan butiran telur berwarna merah menempel pada tanaman padi dan tempat lainnya," katanya.

Menurut dia, sejumlah lahan sawah yang terserang hama keong mas tersebut, antara lain di Desa Gringsing, Krengseng, Lebo, dan Kebondalem, Kecamatan Gringsing.

Hama itu, katanya, menyerang tanaman padi yang masih berusia 15 hari dengan cara mematahkan batang muda, daun hingga akar tanaman padi.

Ia mengatakan bahwa tanaman padi yang sudah terserang keong mas tidak akan bisa tumbuh dan harus dicabut.

"Kalau tanaman padi sudah dimakan hama itu tidak bisa hidup lagi sehingga harus dicabut dan diganti dengan tanaman baru, sedangkan lahan tanaman padi yang terserang keong mas tersebut diperkirakan mencapai 125 haktare," katanya.

Seorang petani setempat lainnnya, Rubiati, mengatakan bahwa keong mas menyerang tanaman padi mulai sejak dua pekan terakhir.

"Sampai saat ini penanganan keong mas tersebut masih dilakukan secara konvensional karena obat pembasmi hama itu harganya cukup mahal. Kami biasanya melakukan pembasmian hama dengan cara mengambil keong mas itu yang masih berada di lahan," katanya.

Sumber : -




Pewarta : Kutnadi
Penyunting : Zuhdiar Laeis

ANTARA Jateng : Pengembangan Pariwisata Pantai Ujungnegoro Berbasis Bisnis - antarajateng.com

ANTARA Jateng : Pengembangan Pariwisata Pantai Ujungnegoro Berbasis Bisnis - antarajateng.com

Batang, ANTARA Jateng - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, segera memadukan sektor pariwisata Pantai Ujungnegoro dengan berbasis pengembangan bisnis dan perekonomian sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah setempat.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Batang Kusnadi di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa saat ini sejumlah daerah tujuan wisata terus dibenahi sebagai upaya menimbulkan simpul perekonomian baru.

"Kami masih terus membenahi destinasi objek wisata agar bisa dijadikan pengembangan lahan bisnis di Batang," katanya.

Menurut dia, perpaduan sektor pariwisata dengan pengembangan bisnis yang direncanakan dibangun di Pantai Ujungnegoro tersebut diperkirakan mempunyai prospek yang cerah karena di daerah tujuan wisata itu juga akan berdiri proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Lokasi Pantai Ujungnegoro yang berlokasi sekitar empat kilometer dari jalur pantura Kandeman tersebut, katanya, mudah dilewati oleh kendaraan umum, mobil pribadi, dan sepeda motor sehingga tidak menyulitkan wisatawan berkunjung ke lokasi itu.

Ia mengatakan bahwa pengembangan pariwisata yang dipadukan dengan bisnis itu juga sebagai upaya mendukung program "Visit Jateng 2013".

"Dengan adanya program 'Visit Jateng 2013' ini, Kabupaten Batang tidak hanya akan dikenal sebagai destinasi wisatanya saja melainkan juga produk unggulan lainnya untuk dipamerkan pada wisatawan," katanya.

Menurut dia, sejumlah daya tarik Pantai Ujungneoro, antara lain memiliki panorama indah dan alami, terdapat peninggalan sejarah seperti Goa Aswatama yang diyakini menembus ke Dataran Tinggi Dieng, serta "Sumur Wasi" yang diyakini sebagai tempat Syeh Maulana Magribi mengambil air wudhu.

"Sedangkan yang mempunyai hobi memancing, pengunjung dapat menyewa perahu dengan biaya Rp50 ribu menuju Karang Maheso dan Karang Kretek. Pada hari Minggu atau libur nasional, penumpang hanya cukup membayar tiga ribu rupiah saja," katanya.
 Sumber : -

Pewarta : Kutnadi
 Penyunting : Mahmudah

Kamis, 06 Desember 2012

ANTARA Jateng : Pembebasan Lahan Rel Ganda Batang Selesai 2013 - antarajateng.com

ANTARA Jateng : Pembebasan Lahan Rel Ganda Batang Selesai 2013 - antarajateng.com

Batang, ANTARA Jateng - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menargetkan proses pembebasan lahan proyek pembangunan rel ganda pada enam kecamatan di daerah itu selesai 2013, kata Kepala Bagian Tata Pemerintahan Imron Rosyidi.

"Proses ganti rugi lahan juga berjalan lancar dan harga tanah, bangunan, serta tanaman juga masih dalam batas wajar," katanya di Batang, Rabu.

Menurut dia, saat ini Pemkab masih melakukan pembebasan lahan pada empat desa, yaitu Desa Juragan, Tegalsari, Karangasem Selatan, dan PT Perkebunan Nusantara Desa Gringsing seluas 23 hektare.

"Warga saat ini tinggal menunggu pembayaran saja karena kami sedang melakukan proses adminsitrasi," katanya.

Ia mengatakan selain segera melakukan pembayaran ganti rugi lahan, Pemkab juga sedang memproses negosiasi pembebasan lahan milik warga Desa Kandeman, Ujungnegoro, Kasepuhan, dan Klidang Wetan.

"Setelah itu, kami akan mengumumkan selama tujuh hari untuk meneliti bidang tanah, bangunan, dan tanaman. Jika pada masa sanggah selama tiga hari tidak ada persoalan maka kami akan melanjutkan proses negosiasi harga pembebasan lahan," katanya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Batang Nasikhin mengatakan bahwa proyek pembangunan rel ganda KA sepanjang 43 kilometer ini akan melintasi 25 desa pada enam kecamatan, yaitu Kecamatan Batang, Tulis, Kandeman, Subah, Banyuputih, dan Gringsing.

"Kami berharap tahapan proyek pembangunan rel ganda ini bisa berjalan lancar, apalagi masyarakat juga mudah diajak berkomunikasi," katanya.
 Sumber : -

Pewarta : Kutnadi
 Penyunting : Mahmudah

ANTARA Jateng : Batang Kesulitan Capai Target Produksi Beras - antarajateng.com

ANTARA Jateng : Batang Kesulitan Capai Target Produksi Beras - antarajateng.com

Batang, ANTARA Jateng - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah mengaku target produksi beras sebanyak 200 ribu ton pada 2012 akan sulit terlampaui karena musim kemarau yang berkepanjangan dan serangan hama serta penyakit pada tanaman padi.

"Musim kemarau yang panjang, serangan hama dan penyakit pada tanaman jelas mempengaruhi tingkat produksi padi sehingga mengakibatkan target produksi beras akan sulit tercapai," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Batang, Migayani Thamrin di Batang, Minggu.

Menurut dia, selama memasuki musim kemarau, sekitar 150 hektare lahan tanaman padi dan jagung di Kecamatan Tersono dan Limpung mengalami puso sehingga kondisi tersebut mengakibatkan para petani gagal panen.

"Kondisi yang sama juga terjadi di sejumlah daerah lainnya, yaitu para petani gagal panen akibat adanya serangan maha dan penyakit. Gagal panen ini jelas akan menyusutkan produksi beras secara keseluruhan," katanya.

Ia mengatakan untuk mengantisipasi meluasnya serangan hama dan penyakit pada tanaman padi, Pemkab bekerja sama dengan Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah akan menggalakkan kegiatan pengendalian hama secara serentak.

"Kami telah menyiapkan persediaan obat tanaman tetapi sifatnya stimulan. Bantuan itu hanya diberikan pada petani jika mereka membutuhkan dan ditunjang oleh gerakan serentak pengendalian hama," katanya.

Slamet Riyono, petani setempat mengatakan bahwa petani akan mendukung gerakan pengendalian hama karena saat ini hampir ratusan hektare lahan tanaman padi di Kecamatan Tulis terserang hama wereng.

"Serangan hama wereng ini mulai terjadi sejak sebulan terakhir yang mengakibatkan para petani terancam gagal panen. Kami sudah berusaha melakukan pembasmian hama itu tetapi belum sepenuhnya mencapai hasil maksimal," katanya.

Sumber : -

Pewarta : Kutnadi
 Penyunting : Mahmudah

Selasa, 04 Desember 2012

Kalender Kliwonan 2013




Kliwonan adalah salah satu kegiatan yang dapat menggerakkan roda ekonomi masyarakat, ada rangkaian mata rantai transaksi keuangan yang tidak hanya dinikmati masyarakat Batang tapi juga daerah sekitarnya.

Sebagaimana tradisi, acara Kliwonan dalam kondisi cuaca apa pun dan situasi ekonomi sekrisis apa pun selalu diselenggarakan, tiap 35 hari sekali atau selapanan dan seingat saya belum pernah libur!

Kliwonan diselenggarakan pada tiap malam Jumat Kliwon, dengan pengertian kalender internasional berarti hari Kamis Wage setelah matahari terbenam. Pada kenyataannya pada sore hari aktivitas Kliwonan sudah dimulai.

Berikut adalah kalender Kliwonan untuk tahun 2013

Bulan          Tgl (Kamis Wage-Jumat Kliwon)

Januari         10-11
Februari       14-15
Maret           21-22
April             25-26
Mei              30-31
Juni              Tidak ada
Juli               4-5
Agustus.      8-9
September   12-13
Oktober       17-18
November     21-22
Desember    26-27

Selamat belanja, jualan atau pun sekedar mlaku-mlaku!
Set alat pengingat (reminder) Anda!


Sent from my BlackBerry® Smartphone supplied by Swisscom

Selasa, 27 November 2012

Resep Megono Versi 2.0

Dulu saya pernah memposkan resep megono dengan bumbu sederhana yang mudah didapat DI LINK INI.



Sebagaimana saya indikasikan ada resep megono versi memakai bunga kecombrang.Kalau belum pernah lihat tanaman kecombrang, gambarnya saya muat di bawah ini (foto dari Wikipedia.org). Selain untuk bahan megono tanaman kecombrang sebenarnya juga memiliki khasiat kesehatan. Masyarakat Batang kadang memanfaatkan umbinya untuk mengobati anak yang sakit panas (demam tinggi). Karena rasanya pahit seperti jamu, si anak biasanya menolak sehingga orang tuanya meminumkannya dengan cara memaksa  alias "dicekoki".



Berikut adalah versi resep megono yang memakai kecombrang:
(Diambil dari sumber Sumber: Monike  http://admonike.multiply.com/recipes/item/43?&show_interstitial=1&u=%2Frecipes%2Fitem yang mengutip tips dari Kompas oleh Bu Inung)
1. Pilih bunga kecombrang yang mahkotanya hampir mekar. Lebih harum baunya entar.
2. Jangan terlalu sering mengaduk-aduk megono yang telah dikukus. Nanti asam.

Bahan:
300 g gori/nangka muda, cincang kasar
50 g daun melinjo muda
100 gr kacang panjang, potong 3 cm
1 bunga kecombrang
15 mata pete, kupas, potong kecil supaya tidak bisa dipilihin
1/3 butir kelapa agak tua, kupas, parut memanjang
1 cm lengkuas
2 lembar daun salam
1 laos
2 tangkai serai

Haluskan:
6 buah cabai merah
6 siung bawang merah
4 siung bawang putih
Ketumbar
1 sdt gula merah
1 sdt garam

Petunjuk memasak:
1.. Kukus ½ matang gori, dibuang airnya
2.. Aduk kelapa parut, lengkuas dan daun salam dengan bumbu halus hingga rata.
3.. Susun gori, sayuran, kelapa parut yang sudah dicampur dengan bumbu dalam dandang
4.. Kukus sampai matang. Angkat.

Selamat mencoba!

Sent from Switzerland

Tambahan 31/7/2013 :Lihat juga entri blog tetangga Menelisik Eksotisme Megono termasuk juga resep alternatif.
 

Senin, 26 November 2012

ANTARA Jateng : Terumbu Karang Ujungnegoro Tertimbun Lumpur dan Pasir - antarajateng.com

ANTARA Jateng : Terumbu Karang Ujungnegoro Tertimbun Lumpur dan Pasir - antarajateng.com

Batang, ANTARA Jateng - Kondisi terumbu karang Kretek dan Maeso di kawasan Pantai Ujungnegoro, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, kini makin rusak karena meningkatnya sedimentasi di pantai itu yang menyebabkan terumbu karang tertutup lumpur dan pasir.


Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Batang Mardjoko di Batang, Minggu, mengatakan dari hasil studi penyelaman yang dilakukan tim ahli, kondisi tutupan terumbu karang Kretek dan Maeso sudah mencapai tingkat sedimentasi kurang dari lima persen.

"Sesuai hasil indeks konservasi, kondisi terumbu karang ini sudah berstatus 'E' atau buruk sekali. Jika tutupan lumpurnya di bawah lima persen, artinya kondisi terumbu karang tersebut sudah mencapai pada tingkatan kritis," katanya.

Ia mengatakan bahwa untuk mengantisipasi makin parahnya kondisi terumbu karang, pemkab telah menenggelamkan 186 kubus terumbu karang buatan di kawasan konservasi taman pesisir Ujungnegoro.

Penenggelaman terumbu karang ini, katanya, akan dilakukan pada empat titik sekitar Karang Maeso dan Karang Kretek Pantai Ujungnegoro.
"Kegiatan tersebut kami lakukan sebagai proses rekayasa lingkungan agar ekosistem pesisir tetap bisa tumbuh dan berkembang," katanya.

Menurut dia, terumbu karang buatan tersebut diharapkan nantinya bisa ditumbuhi tanaman laut sedangkan posisi tengah terumbu dapat digunakan sebagai tempat persembunyian dan bertelur ikan.

"Sedimentasi memang telah memutus mata rantai perkembangbiakan ikan dan ekonsistem lainnya. Akan tetapi dengan adanya kegiatan penenggelaman terumbu karang buatan diharapkan bisa merehabilitasi dan melestarikan ekosistem pesisir, termasuk populasi ikan," katanya.

Sumber : -      http://www.antarajateng.com/detail/index.php?id=70398&utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter#.ULOc5OThpiI

Senin, 19 November 2012

Mie Eblek Kasepuhan alias Mie Kenyol




Saya baru ingat kalau makanan ini juga khas daerah Batang. Seorang blogger dari Batang, Rizka Hardiyati, menulis tentang “mie eblek”. Mie ini kalau dimasak basah akan jadi lengket dan kenyal sehingga sering juga disebut “mie kenyol” .  Waktu kecil saya sering makan mie ini karena ada tetangga yang jual. Sayang saya tidak punya gambar versi yang sudah dimasak dan jadi kenyal. Monggo dicek link tulisan ini DI SINI (KLIK). Salut buat Mbak Rizka yang menulis mengenai hal ini. Lihat juga sumber blog lain  DI SINI 


Sent from Switzerland

Rabu, 14 November 2012

Nasib Malang TKI asal Batang




Pemkab Batang Diminta Dampingi TKI Korban Perkosaan
Selasa, 13 November 2012 19:34 WIB


Metrotvnews.com, Semarang: Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih meminta Pemerintah Kabupaten Batang memberi pendampingan terhadap SM, tenaga kerja

Indonesia (TKI) yang diperkosa tiga polisi Malaysia. SM memang berasal dari Batang.

"Saya sudah berkomunikasi dengan Wakil Bupati Batang segera melakukan langkah-langkah konkret," kata Rustriningsih di Semarang, Selasa (13/11).

SM kini diliputi trauma. Perempan 25 tahun itu acap mimpi buruk usai kejadian tersebut. Rustriningsih menjelaskan, latar belakang korban yang berasal

dari keluarga kurang mampu harus benar-benar memperoleh perhatian.

"Bila korban akan kembali ke kampung halaman atau keluarganya ingin menengok ke Malaysia, pemkab bisa memfasilitasi," jelas Wagub Jateng.

Kasus ini kini ramai diberitakan di Malaysia. Isi pemberitaan rata-rata mengecam ulah ketiga tersangka.

Nahas yang menimpa SM, bermula saat korban jalan-jalan pagi di wilayah Prai, Penang, 9 November 2012. Tengah asyik jogging, tiba-tiba korban dihampiri

tiga polisi.

Sang polisi meminta korban menunjukkan kartu identitas. Celakanya, saat itu ia cuma mengantongi fotokopian paspor. Korban lalu digelandang ke Kantor

Polisi Bukit Mertajam. Nah, di sanalah semuanya terjadi.(Ant/ICH)

Sumber: http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/11/13/113756/Pemkab-Batang-Diminta-Dampingi-TKI-Korban-Perkosaan/3


Komentar Batang.org:

Turut prihatin, semoga yang bersangkutan diberi ketabahan dan para pelaku mendapatkan hukuman seadil-adilnya sesuai hukum setempat.

Sabtu, 10 November 2012

Hari Pahlawan 2012

Kita sering lupa mengingat jasa manusia-manusia mulia yang telah mengorbankan hidupnya untuk kita. Mari kita manfaatkan momentum Hari Pahlawan ini untuk mengingat jasa mereka, terutama yang berjuang untuk republik ini di front Kabupaten Batang. Semoga Allah membalas jasa mereka. Amin.

Foto-foto  diambil di Jalan Veteran, Batang.

Lihat juga entri hari Pahlawan tahun lalu Taman Makam Pahlawan Kadilangu

Sent from my BlackBerry® Smartphone supplied by Swisscom

Senin, 05 November 2012

Masih Sibuk

Mohon maaf, karena kesibukan yang sangat ekstrim di kantor, saya belum sempat membuat entri baru, hanya tambahan dan perbaikan kecil di sana-sini. Tapi saya tidak lupa blog ini kok, bahan-bahan entri ada, sayang waktunya sulit. Semoga tetap setia mengunjungi blog ini.

Salam dari rantau.

Jumat, 31 Agustus 2012

Lomban: Tradisi dan Wisata


Siapa orang Batang yang tidak kenal Lomban? Kompetisi mendayung perahu yang secara rutin tahunan diselenggarakan oleh masyarakat komunitas nelayan di sekitar desa Klidang Lor. Kemeriahan kegiatan ini selalu menarik perhatian masyarakat Batang dan sekitarnya.  Lomba ini biasanya diselenggarakan sekitar dua hari setelah hari Raya Idul Fitri sebagi bentuk rasa syukur warga nelayan Batang dan memeriahkan suasana Idul Fitri.

Berikut adalah sebagian foto-foto Lomban yang diambil pada saat penyelenggaraan Lomban tanggal 21 Agustus 2012 lalu. (Foto-foto saya dapatkan atas budi baik Mas Fatchurrozak Fazani)







Tautan terkait
Berita suara merdeka tentang Lomban tahun ini.

Keterangan tentang Lomban di Situs Dinas Pariwisata Batang


Sent from Switzerland


Rabu, 22 Agustus 2012

Utamakan Pejalan Kaki

UU lalu lintas kita mengamanatkan agar pemakai jalan mengutamakan para pejalan kaki, tapi pada kenyataannya pejalan kaki  sering harus mengalah pada buasnya pengemudi mesin-mesin beroda.

Jalan raya Pantura di sepanjang Kab. Batang sebenarnya cukup berbahaya, apalagi untuk anak-anak kita. Bis-bis antar kota yang ngebut, truk-truk besar yang menguasai jalan, belum lagi pemakai mobil pribadi dan motor yang kadang 'pecicilan'.

Di negara kita melanggar batas kecepatan jarang ditindak, bahkan di dekat gedung sekolah sekalipun di mana banyak anak-anak menyeberang. Akibatnya pengemudi merasa aman-aman saja jika melebihi batas kecepatan maksimum.

Saya salut dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Batang yang telah memasang papan anjuran hati-hati menyeberang di depan SMP saya dulu (SMP 1 Batang, Kebonrojo). Mendidik anak-anak kita untuk lebih berhati-hati dalam menghadapi realitas di jalan yang sering tidak bersahabat.

Di banyak negara maju, kultur berlalu lintasnya sudah sangat terbangun. Penyeberang baru berdiri di ujung zebra cross saja mobil sudah pada berhenti sendiri. Saya yakin budaya  seperti itu suatu saat akan terbentuk di negeri kita. Tapi untuk sementara kita ikuti saja dulu nasihat papan biru ini.


Sent from my BlackBerry® Smartphone supplied by Swisscom

Minggu, 19 Agustus 2012

Sugeng Riyadi

Tepat pada maghrib terakhir Ramadhan takbir pun mulai berkumandang tanda Idul Fitri  telah tiba. Biasanya masjid dan langgar di Batang ramai dengan aktivitas takbiran, orang yang membayar zakat fitrah dan sholat Id pada esok paginya.

Saya dan keluarga biasanya Sholat Id di Masjid Agung (dulu disebut Masjid Jami') dan berdasarkan pengamatan saya jumlah jamaah tiap tahun makin banyak, selalu membludak hingga area alun-alun.

Sholat dipimpin oleh imam masjid (biasanya Ustadz Mahbub atau Ustadz Azizi Ahmad Fudhel) dan khutbah oleh pejabat Kandepag Kabupaten. Sebelum sholat dilaksanakan, Bupati Batang biasanya mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pesan-pesannya kepada warga muslim Batang.

Setelah sholat kami biasanya makan pagi dengan menu khas lebaran (ketupat atau lontong plus opor ayam) sebelum salaman bermaafan antar anggota keluarga dan kunjungan ke tetangga dan sanak saudara.  

Sebagaimana lazimya Idul Fitri, makanan kecil beragam tersedia di meja tamu. Makanan  yang sering ditemui adalah emping, kacang goreng bawang, rengginang, nastar dan juga biskuit kaleng. Biskuit paling populer di masa saya kecil adalah Khong Guan kotak warna merah (bukan promosi lho ya). Dulu waktu kecil saya sering rebutan dengan kakak saya untuk mengambil wafernya, yang oleh masyarakat setempat disebut dengan 'roti es'.

Salah satu hal yang juga khas lebaran adalah biasanya tersedia 'stroop' merah alias sirup rasa frambozen merk 'Fresh'. (Dulu saya selalu bertanya-tanya sebenarnya frambozen itu apa sampai akhirnya dua bulan lalu saya menemukan buah itu di supermarket, bentuk dan rasanya mirip stroberi, tapi lebih empuk dan lebih merah, rasanya agak kecut.)

Kenangan saya lebaran di Batang mungkin beda atau sama dengan warga Batang lain. Yang jelas lebaran memang lebih indah bila kita dapat bertemu sanak keluarga, terutama bagi perantau seperti saya. Sayang tahun ini saya tidak dapat pulang karena jauh dari kampung (11.000 km!)

Taqabbalallhu minna wa minkum.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H
Ngaturaken sugeng riyadi.
Mohon maaf lahir batin.



Sent from my BlackBerry® Smartphone supplied by Swisscom

Sabtu, 18 Agustus 2012

Pasar Kembang Cilik dan Pasar Kembang Gedhe

Hari Raya Idul Fitri  atau 'bodo' mungkin acara tahunan paling penting di Batang sehingga masyarakat menyambutnya dengan sukacita.

Pada hari istimewa ini dan seminggu ke depannya masyarakat Batang akan saling mengunjungi untuk bersilaturrahim dan untuk itu banyak hal dipersiapkan.

Anak-anak mulai sibuk mempersiapkan baju barunya. Sebagian kaum laki-laki mulai mengecat rumah, sementara ibu-ibu sibuk menyiapkan berbagai 'panganan'  ringan yang akan disiapkan di meja tamu dalam toples-toples kecil.

Memasuki dua hari dan satu hari menjelang Lebaran, yang disebut dengan 'Pasar Kembang Cilik' dan 'Pasar Kembang Gedhe' (disebut demikian karena banyak pedagang bunga di jalan untuk bawaan ziarah makam keluarga) suasana Lebaran makin terasa karena jalan raya Pantura tampak lebih ramai.

Para kerabat pemudik mulai tiba dari Jakarta dan kota lain, lontong dan ketupat mulai dipersiapkan. Bau opor ayam dan sambel goreng ati juga mulai tercium.

Sembari menunggu pengumuman lebaran dari Pemerintah, warga makin merasakan hadirnya kegembiraan Lebaran..

Selamat menyambut Idul Fitri!


Sent from my BlackBerry® Smartphone supplied by Swisscom

Jumat, 17 Agustus 2012

Pitulasan

'Pitulasan' alias peringatan kemerdekaan RI 17 Agustus juga salah satu peristiwa istimewa bagi masyarakat Batang. Kampung-kampung di seluruh pelosok kabupaten secara aktif mengadakan kegiatan perayaan.

Beberapa RT ada menyelenggarakan kegiatan seperti 'lek-lekan' malam 17-an, lomba-lomba dan tentunya kegiatan menghias lingkungan dengan ornamen khas tujuh belasan terutama di gapura gang-gang.



Seingat saya jaman saya kecil dulu diadakan beberapa lomba 'menthung kendhil' tapi kemudian berubah jadi 'menthung plastik',mungkin karena alasan ekonomis.

Dulu juga suka diadakan 'sayemboro' alias lomba panjat pinang yang seru tapi kemudian juga jarang dilakukan kerena mungkin pohon pinangnya makin langka atau juga karena alasan ekonomis.

Yang tidak boleh dilupakan juga adalah kebiasaan warga Batang untuk mengadakan pawai pada tanggal 18 Agustus-nya. Saya kurang tahu persis apakah tahun ini juga diselenggarakan pawai mengingat berdekatan dengan Idul Fitri.

Yang jelas apa pun kegiatannya semangat untuk merayakan dan mengisi kemerdekaan harus tetap membara.

Merdeka!


Ilustrasi: Gg Wijaya, Sambong saat Ultah HUT Batang April 2012 lalu

Sent from my BlackBerry® Smartphone supplied by Swisscom

Selasa, 14 Agustus 2012

Suasana Puasa di Batang


Bulan puasa atau 'wulan poso' selalu menjadi saat istimewa bagi masyarakat batang yang mayoritas Muslim. Orang Batang mengisi bulan ini dengan berbagai ibadah dan tradisi.


Masjid dan langgar biasanya penuh jamaah tarawih di malam hari. Sebagian langgar secara rutin menyediakan jaburan alias makanan ringan setelah selesai sholat.

Pada waktu sholat shubuh, jamaah juga lebih banyak dari biasanya. Sebagian jamaah melanjutkannya dengan mlaku-mlaku setelah itu pulang melanjutkan istirahat.

Sore hari suasana terasa lebih hidup dengan persiapan buka puasa. Aroma masakan dapur, ikan dan tempe yang digoreng oleh para ibu, biasanya terasa menggoda sembari menunggu 'ngung', sirine tanda maghrib yang dibunyikan petugas masjid agung. (Kalau jaman dulu ada penanda buka puasa namanya 'dhul')

Suasana seperti ini tidak terasa di negara tempat saya tinggal sekarang. Kadang-kadang muncul rasa kangen suasana tersebut.

Selamat menjalankan ibadah puasa.

Ilustrasi: Masjid Agung Darul Muttaqin, Batang

Sent from my BlackBerry® Smartphone supplied by Swisscom

Senin, 30 Juli 2012

Situs Web Info Pekalongan-Batang

Satu lagi saya dapat info tentang situs web yang khusus membahas Batang dan tetangga sebelah Pekalongan.
Bisa diakses di alamat http://pekalongan-batang.sosialmarketing.com/. Silakan dicek. Sekali lagi salut untuk yang meluangkan waktu membuat situs semacam ini.

Senin, 04 Juni 2012

Situs Batangberkembang.com


Lagi, sebuah situs yang didedikasikan khusus untuk Kabupaten Batang www.batangberkembang.com.

*Jempol*! Senang melihat makin banyak yang mengangkat Batang di dunia maya.

Semoga Batang makin maju!

Catatan: berdasarkan pengecekan saya tanggal 15 Maret 2015, alamat situs dimaksud sudah tidak aktif, sayang sekali.

Senin, 28 Mei 2012

Perhatian untuk Ujungnegoro




Pantai Ujungnegoro, salah satu objek wisata yang kita banggakan sepertinya masih butuh banyak perhatian. Akan lebih indah seandainya dermaga ini diperbaiki......

Paling tidak Disbudpar cukup peduli dengan memasang tanda peringatan ini. Semoga segera dapat ditindaklanjuti perbaikannya ya Pak/Bu.

Kamis, 24 Mei 2012

"Glindhing" masih bertahan di Batang



Beberapa minggu lalu saat berkunjung ke Batang, saya masih mendapati kendaraan tradisional yang ditarik kuda yang disebut 'glindhing' alias dokar atau andhong. Kendaraan ini melintas di jalan besar Jl. Jend Sudirman disela-sela deru kendaraan bermesin.

Ternyata alat transportasi ini masih bertahan melawan zaman. Di tengah makin banyaknya mobil dan motor benda ini tetap percaya diri melaju di jalan mengangkut penumpang. Tapi sampai kapankah?

Dugaan saya kemungkinan kendaraan ini suatu saat akan berubah fungsi lebih sebagai kendaraan wisata seperti di Jogja atau Jakarta daripada sebagai transportasi sehari-hari.


Sent from Bojong Gede, Jabar

Jumat, 18 Mei 2012

Krupuk Usek



'Krupuk usek' adalah makanan khas Batang yang wujudnya sederhana tapi selalu bikin kangen. Sebagaimana lazimnya krupuk, makanan gurih renyah tak berminyak ini juga dimakan bersama makanan lainnya, namun lebih sedap bila dimakan bersama sego megono (tentunya!).

Krupuk usek adalah krupuk yang dibuat dari bahan tapioka yang digoreng dengan cara disangrai menggunakan pasir panas. Krupuk usek yang standar berbentuk bundar kecil berwarna kuning. Namun ada juga yang berbentuk persegi berwarna merah atau putih.

Aroma dan rasa krupuk usek tak setajam krupuk jenis lain, seperti misalnya krupuk udang, namun kesederhanaannya ini justru memberi nuansa rasa yang khas sehingga tetap digemari warga Batang dan sekitarnya.

Para pengrajin krupuk usek berada antara lain di Desa Kasepuhan (Jl.Yos Sudarso). Saya dulu sering melihat mereka menjemur produknya di dekat jalan. Dalam memproses krupuk mereka memiliki tungku yang didesain khusus berbahan tanah dengan bahan bakar kulit padi.

Hingga saat ini krupuk usek tetap eksis, bertahan menembus zaman. Tadi siang saya sempat memakannya karena dibawakan oleh kerabat saya yang berkunjung dari Batang.

Diposkan dari Bogor, Jawa Barat.



Rabu, 16 Mei 2012

Akomodasi: Hotel Dewi Ratih


Hotel ini berlokasi di sebelah timur kota Batang, di jalan raya Pantura sekitar Kelurahan Sambong, ada di kanan jalan kalau kita berjalan dari arah Semarang. Salah satu alternatif akomodasi yang bisa dipilih selain Hotel Sendang Sari dan Hotel Yudistira.

Sayangnya saya belum pernah menginap di sana jadi belum bisa memberikan penilaian. Mungkin suatu saat bisa saya cek atau Anda bisa memberikan info mengenai hotel ini?


Diposkan dari Jakarta

Sabtu, 12 Mei 2012

Emping Mlinjo Limpung

Gambar di atas adalah salah satu kemasan produk dari kota emping Limpung. Saya temukan berada di ruang makan sebuah hotel di Batang.

Ini adalah salah satu contoh produk yang berani menampilkan 'trade mark', mengemas dengan cukup rapi dan siap dibeli untuk jadi oleh-oleh. Harganya waktu saya tanya kepada penjualnya ditawarkan 35 ribu perak.

Salut untuk produsennya yang sudah cukup niat dengan kemasan semacam itu. Sayang kata 'Batang'-nya tidak ada ya.

Emping memang tidak hanya diproduksi di Limpung, saya sering juga menemui produk serupa. Bahkan Aceh pun punya produk ini dan dijual di gedung UKM-Smesco Jakarta dengan kemasan yang rapi.

Jika ingin bersaing dengan emping dari daerah lain, mungkin produsen emping Limpung perlu promosi lebih gencar dan menonjolkan ciri khas tertentu.

Saya termasuk penggemar emping, terutama yang ukuran kecil, tipis dan gurih apalagi kalau baru selesai keluar dari wajan penggorengan. Sayang saya harus menahan diri untuk tidak makan banyak-banyak karena khawatir kadar asam urat meningkat.

Diposkan dari Bogor

Link: komitmen Pemkab jadikan Emping sebagai Brand Image         Facebook Limpung Kota Emping


Minggu, 06 Mei 2012

Durian Kabupaten Batang


Durian adalah buah ajaib, banyak yang suka sampai tergila-gila, banyak juga yang benci setengah mati. Buah yang sering disebut rajanya buah-buahan ini populer di hampir seluruh Asia Tenggara termasuk tentunya di Kabupaten Batang.

Durian di Batang, kalau sedang musim, bisa ditemui di jalan Pekalongan-Batang (sekitar Terminal Pekalongan-Matangan), juga di jalan Pantura setelah keluar kota Batang arah Semarang. Kalau tidak salah di beberapa titik trotoar dekat pertokoan sekitar alun-alun juga ada.

Di daerah sekitar Tulis-Kandeman saya menemukan sebuah patung/tugu durian di tengah jalan pantura (lihat gambar). Hal ini mengindikasikan buah itu sedemikian penting bagi masyarakat sekitar. Sayangnya ketika lewat daerah itu bulan lalu, saya hanya menemui beberapa penjual saja, mungkin karena sedang tidak musim.

Beberapa pedagang durian partai kecil kadang menjajakan dagangannya secara keliling dengan dipikul sambil menuju pasar. Kakak saya yang tinggal di Sambong kadang membeli dari para penjaja durian yang turun dari sekitar Kecepak.

Sudah lama saya tidak makan durian Batang karena tinggal di Bogor dan tiap pulang kampung tidak sempat 'hunting' buah ini. Sama seperti di Batang, di tempat yang saya tinggali sekarang ini durian juga juga sangat populer, sampai-sampai ada kampung bernama 'Duren Seribu'. Jadi saya tetap bisa melanjutkan hobi makan durian meski tidak di kampung sendiri.

Diposkan dari Bogor


Rabu, 02 Mei 2012

Drum Band dan Pawai di Batang

Gambar di atas adalah drum band Akademi Militer Magelang yang tampil secara khusus pada pawai tanggal 7 April 2012 lalu dalam rangka memeriahkan ulang tahun Kab. Batang. Penampilan mereka terasa istimewa karena memang selama ini, sepanjang pengetahuan saya yang merantau, warga Batang belum pernah menyaksikan atraksi semacam itu oleh pemain musik dari personil militer.

Drum band memang selalu menjadi unsur yang membuat suasana pawai di Batang menjadi lebih hidup. Adanya suara rombongan instrumen perkusi ini memberi sinyal ada kemeriahan di sana. Suaranya yang bisa didengar sayup-sayup dari jauh juga seolah memanggil warga Batang untuk segera berbondong menuju ke jalan yang akan dilewati pawai.

Drum band untuk acara pawai di Batang (atau 'karnaval' menurut warga setempat) lazimnya dimainkan oleh anak-anak sekolah. Saya tidak pernah ikut main karena kebetulan sekolah saya dulu tidak memiliki fasilitas tersebut. Konon sekarang sudah banyak sekolah yang memilikinya, bahkan setingkat TK!

Saya sendiri pada waktu kecil merasakan kegembiraan tersendiri kalau melihat drum band. Biasanya saya akan lari ke jalan, meninggalkan hal-hal yang saya kerjakan di rumah (termasuk makan!) hanya untuk melihat mereka main meskipun mereka sekedar lewat untuk latihan.

Boleh percaya boleh tidak, hingga saat ini saya masih ingat nada-nada perkusi yang sering dimainkan oleh grup-grup drum band zaman dahulu karena memang rata-rata sama. Nada yang yang mereka mainkan sekarang mungkin lebih variatif.

Diposkan dari Senayan, Jakarta

Sabtu, 28 April 2012

Patung Gajah di Alun-alun Batang

Pertama kali saya melihat patung gajah di Alun-alun Batang saya agak heran. Mengapa benda itu ada di sana? Apakah ada landasan filosofis tertentu, alasan kesejarahan atau sekedar buat menyenangkan anak-anak?

Saya belum pernah melihat gajah di Batang. Saya cek sejarah Batang juga tidak menyinggung apa pun mengenai binatang besar berbelalai ini. Jadi saya berkesimpulan benda ini memang diletakkan di sana hanya untuk menyenangkan anak-anak.

[Tambahan 12 April 2015: Ternyata saya keliru. Berdasarkan artikel yang ditulis teman saya MJA Nashir, ternyata terdapat aspek sejarah Batang yang terkait dengan gajah, lihat link di Facebook beliau:
Bagian 1 Jejak-jejak Hikayat dan Mantra dan Bagian 2 artikel yang sama , untuk membaca mungkin perlu log in Facebook]


Yang jelas patung berukuran seperti binatang aslinya ini saya perhatikan memang sangat menarik perhatian anak-anak, seperti tampak pada gambar. Sayang ada saja yang melakukan vandalisme mencorat-coret patung.


Diposkan dari Bogor, Jabar

Kamis, 26 April 2012

Makanan Laut di Batang



 
Sebagai 'wong pesisiran' saya sangat cinta produk laut termasuk favorit saya ikan pindang goreng dan cucut panggang. Produk laut di Batang biasanya masih segar karena memang sumbernya relatif dekat dengan kota. Di pantai Batang juga terdapat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dimana hasil tangkapan laut mudah diperoleh.
Beberapa nama-nama makanan hasil laut di Batang yang dulu ibu saya sering masak adalah:

Panggang Pé / Cucut
Ikan pari panggang yang biasanya dihidangkan dengan bumbu sambal santan, (lihat gambar). Lebih asyik jika ditemani nasi yang basah oleh sayur 'jangan bening'.

Panggang Tongkol
Biasanya berupa irisan melintang dengan sedikit bagian daging yang berwarna hitam. Untuk dihidangkan biasanya dimasak lagi dengan digoreng.

Beberapa jenis pindang
Ada pindang 'kemarèn',pindang 'layang' dan lainnya, biasanya dimasak dengan digoreng. Lebih lezat apabila diberi irisan bawang dan dihidangkan bersama nasi megono.

Iwak Kunir
Sejenis ikan laut ukuran sedang berwarna kemerahan dan kekuningan. Biasanya dimasak dengan cara digoreng. Paling enak jika dihidangkan masih panas dan kemriuk (crispy).

Gerèh Pèthèk
Ikan asin dengan bahan ikan bawal, digoreng kering dan bisa disimpan dalam jangka waktu lama. Lebih enak bila dihidangkan bersama sambel.

Rajungan
Daging putih lembut dari kepiting, dimasak dengan cara digoreng dengan bawang.

Sotong Ireng
Cumi-cumi kecil yang dimasak berikut tintanya sehingga berwarna hitam. Untuk menambah rasa gurih diberi santan.

Terinasi
Ikan-ikan teri kecil yang disatukan jadi satu seperti perkedel warna putih. Bisa digoreng dengan bawang atau direbus dengan sedikit kuah pakai bumbu cabe rawit.

Gimbal Udang
Adalah udang yang digoreng tepung seperti peyek namun tidak sekering peyek. Tentunya paling enak dimakan dengan nasi megono. (Menurut saya semua juga enak dimakan dengan nasi megono!:))

Kemungkinan masih banyak hasil laut lain yang waktu kecil tidak saya kenal namun populer dikonsumsi warga Batang.

Terima kasih perlu kita sampaikan kepada komunitas warga nelayan di sekitar Klidang yang memungkinkan hasil-hasil laut tersebut terhidang di meja makan kita. Setahu saya mereka harus menyabung nyawa berlayar di laut dengan perahu berukuran kecil maupun sedang melawan ombak yang kadang-kadang ganas.

Diposkan dari Jenewa, Swiss

Senin, 23 April 2012

Segar Dengan Es Batu (Batang Tempo Doeloe Djilid 17)

Sebagai warga dari daerah yang suhunya cukup bikin 'semromong' (gerah), masyarakat Batang kadang mendambakan minuman dingin di rumah. Di zaman sekarang ketika kulkas sudah bukan lagi merupakan barang mewah hal tersebut bukan masalah, namun zaman dahulu ketika yang punya kulkas baru satu-dua orang, es batu yang dibeli balokan menjadi andalan.

Salah satu kios penjual es batu tahun '80-an yang saya tahu berada di dekat RM Fatimah sekarang, nama penjualnya saya lupa. Kiosnya kecil dengan dinding papan kayu dan di dalamnya terdapat banyak kulit padi untuk menutupi balok-balok es agar tidak cepat mencair.

Jika kita membeli es batu si penjual akan memotong dari balok es yang besar dengan pisau besar bermata seperti gergaji. Setelah itu ia membungkusnya dengan daun jati kemudian diikat dengan tali rafia. Sebagian kecil butir-butir kulit padi biasanya masih tertempel di balok es kecil yang kita beli.

Setelah dibungkus kita harus segera membawanya ke rumah agar tidak habis mencair di jalan. Di rumah potongan es tersebut kita potong lebih kecil lagi dengan palu atau sabit agar bisa disimpan di termos es. Dinginnya es batu dinikmati dengan cara dimasukkan ke dalam minuman teh, 'stroop' (sirup) atau 'es degan' (kelapa muda).

Yang paling sering beli es batu tentunya penjual 'orson', dawet, 'cao' maupun warung-warung yang menjual es teh. Bagi warga nelayan balok-balok es batu merupakan barang yang sudah sangat dikenal saat itu karena banyak digunakan untuk mengawetkan hasil tangkapan laut.

Diposkan dari Jenewa, Swiss
Sent from my BlackBerry® smartphone

Minggu, 22 April 2012

Batang 'Car Free Day'


Hari bebas mobil, atau sering disebut 'car free day' tidak hanya ada diselenggarakan di kota-kota besar. Di Batang pun ada waktu-waktu tertentu saat mobil tidak boleh lewat guna memberi kesempatan bagi warga kota Batang untuk menikmati udara sehat sambil berolah raga (lihat foto-foto di atas).

Hari bebas mobil di Batang berlaku pada hari minggu sekitar pukul 5-8 pagi di jalan sekeliling Alun-alun Batang.


Sent from my BlackBerry® smartphone 

Sabtu, 21 April 2012

Sudut Kota Batang: Jl. R.A. Kartini

Gambar di atas adalah jalan yang dulu sering saya lalui waktu sekolah, Jl. R.A.Kartini. Jadi bagi saya jalan itu cukup bersejarah.

Jalan itu juga penting bagi kota Batang karena di situ berlokasi pusat pemerintahan Kabupaten Batang. Apakah ada alasan khusus mengapa jalan penting itu diberi nama Jl.R.A Kartini? Mungkin masyarakat Batang memang sangat menghargai jasa-jasa beliau.


(Diposkan dalam rangka memperingati Hari Kartini 21 April. Selamat hari Kartini, semoga kaum perempuan di Batang makin maju!)



Sent from my BlackBerry® smartphone

Jumat, 20 April 2012

Becak di Batang


 


Jika kita jeli mengamati, bisa terlihat bahwa becak di sekitar Batang, Pekalongan dan Pemalang memiliki bentuk yang khas (lihat gambar 1). Bandingkan dengan bentuk becak di tempat lain seperti yang saya foto di Garut (lihat gambar 2). Bahkan becak di Tegal pun yang relatif dekat bentuknya sudah beda.

Becak di Batang dahulu lebih cantik dari sekarang, sebagian besar saat itu masih memakai penutup ban (slebor) yang dicat warna-warni dengan tulisan tertentu dan di kiri-kanannya ditemui tiang dengan bendera kecil. Sekarang bentuknya tampak lebih pragmatis karena mungkin menghemat biaya.

Becak di Batang mudah ditemui di Alun-alun, sepanjang jalan pantura di kota dan sudut-sudut tertentu kota terutama di jalan-jalan protokol. Mereka berperan mengisi kekosongan alat transportasi dimana jalur tidak dilalui angkot atau kita tidak memiliki akses mobil/sepeda motor.

Harus diakui bahwa saudara-saudara kita yang mengoperasikan alat angkut jenis ini termasuk kurang beruntung secara finansial. Mereka harus bekerja keras untuk pendapatan yang kemungkinan besar belum memenuhi standar minimum kesejahteraan. Semoga nasib mereka lebih baik di masa mendatang.

Diposkan dari Garut, Jawa Barat

Sent from my BlackBerry® smartphone 

Rabu, 18 April 2012

Batang Tempo Doeloe Djilid 16: Pohon Asem Kranji



Siapa yang masih ingat pohon asem kranji? Pohon ini dulu pernah ditanam di sepanjang jalan-jalan utama di Batang sebagai peneduh dan penghias kota.Pohon berbuah seperti polong ini umumnya tumbuh berlekuk, daunnya kecil-kecil dan pada batang, dahan maupun rantingnya terdapat duri-duri kecil. Waktu itu saya tidak habis mengerti mengapa dulu pohon berduri itu dipilih untuk peneduh pinggir jalan. Saya selalu khawatir bahwa duri dari ranting yang jatuh akan membuat ban sepeda mini saya bocor.

Pohon asem kranji di Batang waktu itu sering dipangkas oleh petugas perawatnya sehingga tidak pernah tumbuh besar. Pohon ini sebenarnya bisa tumbuh besar dan bisa cantik jika dirawat dengan rasa seni seperti yang saya pernah lihat di halaman gedung Bank Indonesia di Jl. Thamrin Jakarta (lihat foto).

Setelah akrab dengan warga kota Batang selama bertahun-tahun pohon itu kemudian diganti dengan pohon jenis lain yang tumbuh lurus meninggi, entah apa pertimbangannya. Mungkin di sudut-sudut tertentu kota Batang masih ada pohon asem kranji yang tersisa, sayang saya tidak punya fotonya.

Apapun pohonnya menanam pohon untuk kebersihan dan kesehatan sebuah kota sangatlah penting. Akan lebih bagus bila tidak hanya menanam satu dua jenis pohon saja namun diatur agar lebih beragam dan lebih banyak sehingga Batang lebih cantik dan adem. Konsepnya seperti taman dalam kota, kota dalam taman.

Ngomong-omong tentang pohon asem kranji, saya menemukan beberapa tulisan dari seorang penulis asal Batang bernama Kawe Shamudra yang tampaknya sangat terkenang dengan keberadaan pohon ini dan menyayangkan hilangnya keteduhan setelah pohon-pohon ini diganti pohon lain. Artikel-artikel yang bersangkutan mengenai asem kranji di Batang bisa dicari melalui mesin pencari Google. Salah satunya dimuat di harian Suara Merdeka di alamat: http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/08/26/77990/Asam.Kranji.yang.Hilang

Kekayaan Bahasa: Misteri Istilah Unik

Para penutur asli bahasa Jawa ragam Batang atau Pekalongan mungkin mengetahui ada beberapa istilah setempat yang unik namun sulit dilacak etimologinya (asal muasal katanya). Contohnya beberapa di bawah ini:

Nutul petis: melihat atau mengobservasi dengan jarak yang sangat dekat. Biasanya untuk menyebut perilaku anak-anak yang ingin tahu mendekat ke suatu objek yang menarik. 'Nutul' bermakna menyentuh dengan ujung jari. Tapi apa hubungannya dengan makanan petis? Petis sendiri bisa berarti dua hal: petis ala Suroboyoan yang mirip terasi atau petis setempat yang maksudnya adalah biji kedelai yang digoreng lengket dengan gula jawa dengan rasa pedas berbumbu sere. Petis yang mana? Dan mengapa nutul petis?

Keno oyot mimang: tersesat atau nyasar, terutama jika kita merasa muter-muter dan selalu kembali ke lokasi yang tampak sama seperti yang sudah kita lewati. Saya tidak tahu persis apakah ungkapan ini juga dikenal di daerah lain. Oyot mimang sendiri jika anda cari di internet konon adalah akar dari pohon kayu tertentu yang dipercaya sebagian orang memiliki kekuatan magis.

Mitro nggedebus: membual atau berbohong. Siapakah oknum misterius bernama 'Mitro' ini sehingga diasosiasikan dengan kebohongan? Bukankah kasihan orang yang bernama Mitro? Tapi istilah ini sepertinya sudah terlanjur populer.

Koyo sengget pete: sebutan untuk anak yang jangkung, 'sengget' adalah galah untuk memetih buah. Bisa dimengerti karena bentuknya memang panjang meninggi. Tapi mengapa 'pete' (petai)? Kenapa bukan kedondong?

Mutah kere: muntah secara berlebihan tak tertahankan sehingga yang muntah lemas. Kenapa harus pakai 'kere' (gelandangan)? Padahal kalau seseorang muntah, tidak peduli dia kere atau bukan, sepertinya sama saja kondisinya.

Saya masih antusias mengumpulkan istilah-istilah serupa. Kalau diingat-ingat sering tidak ketemu. Tapi kadang-kadang tiba-tiba terlintas di kepala jika kita sedang dalam situasi tertentu dan itu sering membuat saya senyum-senyum sendiri.

diposkan dari Garut, Jawa Barat

Sent from my BlackBerry® smartphone

Senin, 16 April 2012

Alam Ujungnegoro



Waktu pulang kampung minggu lalu, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi kembali obyek wisata alam Pantai Ujungnegoro (lihat foto 2005). Alamnya masih asri dan adem seperti gambar yang saya ambil di atas. Saya juga sempat menyaksikan seekor biawak besar menyeberang jalan kecil yang kami lalui.

Ada satu hal yang membuat saya sedih, yaitu kegiatan pengosongan lahan dekat kompleks makam/petilasan Syeh Maulana Maghribi. Entah buat apa, tapi bagi saya sangat mengkhawatirkan seandainya pengosongan lahan itu meluas meluas dan sampai mengganggu ekosistem.

Artikel:
Pengembangan Pantai Ujungnegoro

Terumbu Karang Pantai Ujungnegoro 

Minggu, 15 April 2012

Artikel Detik Travel tentang Lumba-lumba di Pantai Sigandu




Situs detikTravel telah mengulas wahana lumba-lumba di Pantai Sigandu, Batang dengan judul
"Lucunya Atraksi Lumba-lumba di Batang Dolphins Center, Jateng" ditulis oleh seorang penulis bernama Dicky Adrian.
link bisa diklik di http://de.tk/ffGRj

Sebelumnya detikTravel pernah memuat juga ulasan mengenai Pantai Ujungnegoro

Alhamdulillah, Batang sudah makin dikenal!

Jumat, 13 April 2012

Batang Tempo Doeloe Djilid 15: Tren Mainan Anak

Tren mainan anak di zaman apa pun selalu dinamis alias cepat berganti. Sebuah mainan dimainkan anak-anak jika memang sedang 'usum' (lagi musim). Mereka kadang malu untuk main sesuatu kalau ternyata 'ora usum' alias tidak lagi ngetren dan tidak dimainkan anak-anak lainnya. Kondisi ini juga tidak beda pada waktu saya kecil di Batang tahun '80-an.
Mainan yang pernah 'usum' yang saya ingat adalah sebagai berikut:
'Nekeran'
Nekeran adalah permainan ketangkasan dengan menggunakan 'neker' alias kelereng kaca bening dengan pola warna-warni. (Kelereng sekarang tampaknya lebih simpel berwarna putih seperti tampak gambar). Pemain yang lebih tangkas akan mendapatkan 'neker' dari lawan yang dikalahkannya sesuai kesepakatan. Neker yang cacat (gompel) biasanya berkurang nilainya.

 

'Gaburan'
Gaburan adalah permainan melemparkan gambar kecil ke udara. Gambar yang jatuh menghadap ke atas (byar) menang melawan yang menghadap ke bawah (pet). Gambar yang dipakai biasanya adalah potongan gambar komik 36 panel cetakan PT Gunung Kelud atau kadang gambar kwartet. Pemain yang kalah memberikan sebagian gambarnya kepada yang menang sesuai kesepakatan.
'Layangan'
Layangan atau layang-layang adalah permainan mengadu layang-layang yang diterbangkan dengan benang gelasan. Ada juga permainan menerbangkan layangan besar bukan untuk aduan yang disebut layangan biduk. Permainan layangan yang paling seru adalah mengejar layangan putus!
'Rok-rokan'
Rok-rokan adalah semacam permainan lapangan kelompok yang diikuti oleh beberapa anak. Salah satu yang cukup populer adalah permainan mencari teman yang bersembunyi.
'Sudah Manda'
Sudah manda (istilah standar: sunda mandah) adalah permainan ketangkasan lempar pecahan genteng (wingko) dan lompat dengan kaki satu (jengklek) di atas arena tanah yang diberi batas kotak-kotak.
'Benthik'
Benthik adalah permainan ketangkasan melempar dan menangkap potongan tongkat kayu pendek. Sebenarnya cukup berbahaya jika kayu yang dilempar mengenai anggota tubuh.
Jangkrik
Memelihara jangkrik pernah ngetren yang membuat jangkrik memiliki nilai ekonomis dan diperjualbelikan. Jenis jangkrik yang paling populer adalah jalibang (jangkrik merah) dan jalitheng (jangkrik hitam). Untuk memelihara jangkrik ini anak-anak membuat kandang jangkrik dari bilah bambu.
Doro
Memelihara doro alias merpati juga pernah populer. Merpati yang jadi mainan dilatih untuk pulang sendiri. Kadang-kadang karena khawatir merpatinya kabur , bulu sayapnya 'digodhi' alias diikat dengan benang sehingga merpati dimaksud tidak bisa terbang. Merpati dikategorikan berdasarkan warnanya,contoh: 'gambir' (merah) dan 'megan' (abu-abu). Kadang-kadang ekor merpati dipasang peluit (sawung) sehingga berbunyi nyaring jika terbang menukik cepat.
Mobil-mobilan Kayu
Mobil-mobilan terbuat dari kayu yang diberi roda dari potongan yoyo atau sandal jepit yang dipotong bundar. Lampu-lampuannya terbuat dari tutup odol. Untuk menjalankannya didorong dengan sebilah potongan bambu.
Senapan ketapel
Senapan yang terbuat dari kayu dengan prinsip seperti ketapel menggunakan pelontar karet. Peluru yang digunakan adalah sejenis biji-bijan liar yang disebut 'sari', cukup sakit jika kena tubuh dan berbahaya jika kena mata. Kadang-kadang anak-anak secara berkelompok melakukan 'pertempuran' antar kampung di lokasi yang disepakati.
Dolanan lain yang juga sempat ngetren waktu itu adalah memelihara ikan hias, sepeda mini, sepeda BMX, yoyo, klungsu (biji asam), karet gelang yang disusun untuk 'seprengan' (lompat tali) dan bola bekel. Kapan-kapan permainan/mainan itu akan saya bahas lebih dalam.
Mainan apa saja yang dulu pernah Anda mainkan?

Komunitas Senam Sehat di Batang

Para warga senior di Batang yang masih cinta berolahraga, tentu tidak asing dengan kegiatan Senam Sehat Indonesia (SSI) bersama yang diadakan setiap hari kecuali Rabu dan Minggu sekitar pukul 05.00-06.00 di lapangan depan pendopo Kabupaten Batang.

Acara ini diikuti oleh cukup banyak warga senior kita baik laki-laki maupun perempuan yang berumur kira-kira 40-70 tahun. Menurut informasi kakak saya yang juga merupakan salah satu peserta aktif, paling tidak setiap hari terdapat sekitar 50 orang yang rajin mengikuti kegiatan senam ini.

Kegiatan ini tentunya sangat positif dan perlu diteruskan baik sebagai metode peningkatan kesehatan maupun wahana interaksi sosial.

Untuk mengetahui manfaat kesehatan senam ini silakan kunjungi alamat: http://www.senamsehatindonesia.com/.



Kamis, 12 April 2012

Kabupaten Batang yang Bersih





Pada gambar di atas tampak beberapa saudara kita yang tengah melakukan pekerjaan mulia menjaga kebersihan kota Batang tercinta. Pagi-pagi sekali mereka telah bekerja keras mengumpulkan sampah yang berserakan di alun-alun.

Para petugas kebersihan itu mungkin tidak perlu bekerja sekeras itu kalau kita terbiasa dan membiasakan anak-anak kita untuk membuang sampah, sekecil apapun, pada tempatnya.

Kebiasaan membuang sampah sembarangan bukan bagian dari budaya adi luhung dan tidak perlu dipertahankan. Tabiat kurang terpuji ini sering dianggap normal oleh banyak orang Indonesia. Teman-teman saya dari negara lain yang berkunjung ke negeri kita sering heran akan hal ini.

Dua minggu lalu saya kedatangan seorang teman dari Sydney, Australia. Dia cerita bahwa pada saat dia kecil, orang-orang di sekelilingnya selalu menanamkan budaya untuk membuang sampah pada tempatnya. Akibatnya dalam dirinya ada rasa tidak tega untuk membuang sampah sembarangan seperti halnya dia tidak tega menyakiti orang. Dia pun bangga bahwa negerinya adalah salah satu tempat terbersih di dunia.

Bukan tidak mungkin suatu saat kabupaten kita juga menjadi salah satu tempat terbersih seperti negeri teman saya itu. Kuncinya hanya mengkampanyekan sebuah kebiasaan kecil namun memiliki efek sangat besar, membuang sampah pada tempatnya.

Tambahan 30.06.2013
Selamat buat Bapak-bapak petugas kebersihan yang berhasil mendukung upaya Kabupaten Batang mendapatkan Piala Adipura 2013.

Lihat juga aktivitas ekonomi berwawsan lingkungan dari BANK SAMPAH RESIK - GRINGSING


Kata Kunci

alas roban (5) alun-alun (6) bahasa (3) bahurekso (1) bandar (2) batang (161) batang.org (6) batik (5) bawang (1) bioskop (1) blado (2) blog (2) buka puasa (1) bupati (2) central java (1) darul ulum (1) dayung (1) dialek (3) dracik (1) facebook (4) festival (1) forum (2) foto (8) hotel (1) info (1) jalan (1) java (1) jawa (3) kabupaten (101) kadilangu (1) kalisalak (1) kampung (1) kampus (1) kantor (2) kauman (1) kecamatan (5) kedungdowo (1) kegiatan (1) kehidupan (1) kenangan (2) kereta api (3) khas (2) kliwonan (7) komunitas (2) kota (18) kramat (2) ktp (1) kuliner (9) lingkungan (2) lokasi (1) lomba (2) lumba-lumba (3) madrasah (1) maghribi (1) makam (2) makanan (3) map (2) masjid (1) mbangun (2) mbatang (1) megono (3) melati (1) metal (2) mustika (1) nelayan (3) pagilaran (3) pahlawan (1) pantai (10) pantura (4) pasar (2) pawai (2) pekalongan (7) pemandian (1) perkebunan (1) pesanggrahan (1) peta (2) petilasan (1) radio (2) ramadhan (2) rel (1) resmi (1) rspd (2) rumah (1) sambong (2) search (1) sego (2) sejarah (5) sekolah arab (1) semarang (2) sendang sari (1) senggol (1) sigandu (5) situs (4) srikandi (1) sungai (2) taman (1) teh (1) terminal pekalongan (1) tersono (1) thr (1) tol (2) tulis (2) twitter (3) ujungnegoro (6) website (4) wikipedia (1) wilayah (2) wisata (10) wonobodro (1) wonotunggal (2)