Kamis, 09 Februari 2012

Batang Tempo Doeloe Djilid 13: Cegatan Peneng dan Lampu Sepeda

Para pengendara motor atau mobil di zaman sekarang mungkin merasakan kepanikan dan 'dag dig dug' pada saat ketemu razia SIM atau STNK, apalagi jika lupa membawa surat-surat tersebut. Hal yang sama juga dirasakan pengendara sepeda di Batang dahulu tahun 1980-an jika ada 'cegatan' (razia) peneng atau razia lampu.

Peneng (diucapkan "pèneng", kadang ditulis 'pening', istilah lain: plombir) adalah semacam stiker berukuran kira-kira 5x6 cm yang harus ditempelkan ke sepeda sebagai bukti bahwa pajak sepeda telah dibayar (seperti contoh di atas keluaran Kabupaten Sukoharjo) Pajak sepeda merupakan salah satu pendapatan pemerintah daerah dan biasanya dibayar secara tahunan. Peneng sepeda Kabupaten Batang berwarna merah atau hijau tergantung tahunnya.

Dalam rangka 'penegakan hukum' agar warga taat membeli peneng, aparat kabupaten (mungkin petugas dinas pendapatan daerah) kadang-kadang menggelar razia di jalan-jalan utama guna mengecek apakah sepeda kita sudah berpeneng. Jika belum, seingat saya, pengendara wajib membeli di tempat.

Tidak semua warga merasa senang dengan ketentuan peneng sepeda ini. Ketika razia berlangsung mereka biasanya panik dan berupaya menghindar dengan beberapa cara, yaitu berhenti di tempat agak jauh menunggu hingga razia selesai, 'mlipir' mencari jalur alternatif melewati gang-gang kecil atau memacu sepedanya dengan kecepatan tinggi dan nekat bermanuver menerobos razia. Cara ketiga ini tentunya cukup menimbulkan ketegangan dengan petugas.

Peneng sepeda kini sudah tidak lazim, selain mungkin karena jumlah sepeda sudah terlalu banyak, penegakan hukumnya juga sulit karena tidak ada sistem registrasi seperti kendaraan bermotor.

Selain razia peneng sepeda, dahulu juga ada razia lampu sepeda yang diterapkan oleh Polsek Batang. Kebijakan itu diambil kemungkinan demi keselamatan pengendara sepeda itu sendiri mengingat lampu jalan saat itu belum banyak.

Lampu sepeda dioperasikan dengan teknologi sederhana menggunakan dinamo kecil yang tenaganya diambil dari putaran roda sepeda, dengan cara menempelkan ujung dinamo ke permukaan samping ban.

Razia lampu biasanya dilaksanakan di depan kantor Polsek di pojok utara timur alun-alun Batang dan petugas yang melaksanakan adalah para anggota polisi. 

Baik razia peneng atau lampu selalu menjadi tontonan beberapa warga sekitar terutama anak-anak. Ketegangan yang terjadi antara petugas dan pengendara sepeda yang 'mbalelo' menjadi drama tersendiri bagi mereka yang menyaksikan.

Sumber gambar: http://koleksibarangdjadoel.blogspot.com/2011/05/plombir.html
(Jika di antara Anda ada yang masih memiliki peneng asli Kabupaten Batang, saya akan sangat berterima kasih jika Anda sudi memindainya atau memotretnya dan mengirimkannya kepada saya untuk ditayangkan di sini.)

Tidak ada komentar:

Kata Kunci

alas roban (5) alun-alun (6) bahasa (3) bahurekso (1) bandar (2) batang (161) batang.org (6) batik (5) bawang (1) bioskop (1) blado (2) blog (2) buka puasa (1) bupati (2) central java (1) darul ulum (1) dayung (1) dialek (3) dracik (1) facebook (4) festival (1) forum (2) foto (8) hotel (1) info (1) jalan (1) java (1) jawa (3) kabupaten (101) kadilangu (1) kalisalak (1) kampung (1) kampus (1) kantor (2) kauman (1) kecamatan (5) kedungdowo (1) kegiatan (1) kehidupan (1) kenangan (2) kereta api (3) khas (2) kliwonan (7) komunitas (2) kota (18) kramat (2) ktp (1) kuliner (9) lingkungan (2) lokasi (1) lomba (2) lumba-lumba (3) madrasah (1) maghribi (1) makam (2) makanan (3) map (2) masjid (1) mbangun (2) mbatang (1) megono (3) melati (1) metal (2) mustika (1) nelayan (3) pagilaran (3) pahlawan (1) pantai (10) pantura (4) pasar (2) pawai (2) pekalongan (7) pemandian (1) perkebunan (1) pesanggrahan (1) peta (2) petilasan (1) radio (2) ramadhan (2) rel (1) resmi (1) rspd (2) rumah (1) sambong (2) search (1) sego (2) sejarah (5) sekolah arab (1) semarang (2) sendang sari (1) senggol (1) sigandu (5) situs (4) srikandi (1) sungai (2) taman (1) teh (1) terminal pekalongan (1) tersono (1) thr (1) tol (2) tulis (2) twitter (3) ujungnegoro (6) website (4) wikipedia (1) wilayah (2) wisata (10) wonobodro (1) wonotunggal (2)