Minggu, 05 Februari 2012

Sintren: Seni Ilusionis atau Mistik?

Sampai saat ini saya masih heran dengan kesenian daerah Batang dan sekitarnya yang namanya 'sintren'. Tarian bernuansa mistik ini dikenal di daerah pantura Jawa Tengah hingga sekitar Cirebon.
Waktu kecil saya pernah nonton sintren di alun-alun Batang. Nuansa mistiknya memang sangat terasa, terutama dengan adanya aroma kemenyan yang dibakar dan musik semacam gamelan minimalis yang dibunyikan dengan irama agak monoton.
Saat itu terlihat seorang perempuan dengan pakaian biasa diikat tali kemudian bersama seperangkat kostum yang masih dilipat ditutup dengan kurungan ayam yang dilapisi kain. Setelah beberapa saat, kurungan dibuka lagi, ikatan tali sudah terlepas dan muncullah si penari sudah berganti baju dengan dandanan a la putri berkacamata hitam.
Kok bisa? Itulah yang menjadi misteri. Sebagai orang yang berusaha berpikir logis saya lebih percaya itu adalah teknik ilusi, si penari memang seorang pemain akrobatik yang terlatih dengan baik sehingga mampu melepas ikatan dan berganti pakaian dengan kondisi sulit dalam waktu singkat, mirip Harry Houdini.
Bagi yang percaya mistik tentunya hal itu dipandang sebagai kejadian ghaib, yakni karena bantuan makhluk halus yang dipanggil. Sintren sering diafiliasikan dengan legenda tokoh makhluk halus yang oleh masyarakat setempat disebut sebagai Nyai Lanjar, semacam Nyai Roro Kidul versi pantura.
Penari memang selalu terlihat menari dalam kondisi 'trance' (mirip kerasukan). Kadang-kadang si penari tiba-tiba gontai dan hampir jatuh. Namun setelah dipapah dan diasapi dengan aroma kemenyan dia akan mulai berdiri dan menari lagi.
Konon asal mula sintren berawal dari legenda kisah cinta Sulasih dan Sulandono, mirip Romeo dan Juliette a la pantura di zaman kerajaan dulu. Kisahnya bisa dibaca di Wikipedia
http://id.wikipedia.org/wiki/Sintren
Tidak dijelaskan sejak kapan sintren harus memakai kacamata hitam karena saya yakin di zaman kerajaan dulu kacamata belum ada. Ibu saya pernah cerita bahwa konon pada saat sudah 'jadi' alias trance penari harus selalu memejamkan mata karena jika terbuka akan terasa sakit seperti ditusuk jarum, entah benar entah tidak.
Satu hal yang menarik bagi saya sebagai orang Batang adalah bahwa dalam kisah legenda asal usul sintren itu, si tokoh perempuan, yaitu Sulasih, dikisahkan berasal dari ''Desa Kalisalak'', namun tidak dijelaskan lokasi persisnya apakah itu Kalisalak yang di Kec.Batang atau Kec.Limpung atau pula di kabupaten lain.
Kisah mengenai sintren pernah menjadi inspirasi novel seorang penulis asal Batang, Dianing Widya Yudhistira. Preview bukunya bisa dilihat di Google Books
http://books.google.co.id/books?id=-dIA010G-XEC&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false
Ilustrasi: foto dari Wikipedia

Lihat juga keterangan sintren di blog tetangga Gallery Photo Kabupaten Batang (Update November 2012)

Diposkan dari Bogor
Sat, Feb 5, 2012








Tidak ada komentar:

Kata Kunci

alas roban (5) alun-alun (6) bahasa (3) bahurekso (1) bandar (2) batang (161) batang.org (6) batik (5) bawang (1) bioskop (1) blado (2) blog (2) buka puasa (1) bupati (2) central java (1) darul ulum (1) dayung (1) dialek (3) dracik (1) facebook (4) festival (1) forum (2) foto (8) hotel (1) info (1) jalan (1) java (1) jawa (3) kabupaten (101) kadilangu (1) kalisalak (1) kampung (1) kampus (1) kantor (2) kauman (1) kecamatan (5) kedungdowo (1) kegiatan (1) kehidupan (1) kenangan (2) kereta api (3) khas (2) kliwonan (7) komunitas (2) kota (18) kramat (2) ktp (1) kuliner (9) lingkungan (2) lokasi (1) lomba (2) lumba-lumba (3) madrasah (1) maghribi (1) makam (2) makanan (3) map (2) masjid (1) mbangun (2) mbatang (1) megono (3) melati (1) metal (2) mustika (1) nelayan (3) pagilaran (3) pahlawan (1) pantai (10) pantura (4) pasar (2) pawai (2) pekalongan (7) pemandian (1) perkebunan (1) pesanggrahan (1) peta (2) petilasan (1) radio (2) ramadhan (2) rel (1) resmi (1) rspd (2) rumah (1) sambong (2) search (1) sego (2) sejarah (5) sekolah arab (1) semarang (2) sendang sari (1) senggol (1) sigandu (5) situs (4) srikandi (1) sungai (2) taman (1) teh (1) terminal pekalongan (1) tersono (1) thr (1) tol (2) tulis (2) twitter (3) ujungnegoro (6) website (4) wikipedia (1) wilayah (2) wisata (10) wonobodro (1) wonotunggal (2)