Mungkin tidak banyak orang yang mengenal Lik Awi. Beliau adalah penjual 'bubur kacang ijo' dan 'bubur cadhil' yang sering menjajakan dagangannya di gang-gang sekitar Kauman dengan gerobak dorongnya sekitar tahun 1980-an. Untuk menandakan kehadirannya beliau memukul mangkuk dengan sendok sehingga bunyi 'ting ting ting ting...'.
Lik Awi, dengan postur tubuhnya yang kecil, bertopi laken, dan kulit gelap karena matahari, setiap hari harus mendorong gerobaknya dari Kalipucang tempat ybs tinggal melewati jalan besar di area Kebonrojo menuju wilayah Kauman setelah itu kembali lagi ke Kalipucang. Rute yang ia tempuh mungkin sekitar 6 km tiap hari.
Lumayan berat, belum lagi jika mengingat kapan beliau harus belanja bahan, masak, beli kayu bahan bakar dsb. Pernah secara iseng saya bertanya sejak kapan ybs berjualan kacang hijau, jawabnya sejak tahun 1952 (lebih dari 30 tahun saat itu). Terakhir saya lihat beliau sekitar tahun 1993 dan sekarang tampaknya sudah berhenti jualan. Apakah beliau masih 'sugeng'?
Lik Awi adalah cerminan betapa kerasnya perjuangan hidup yang harus dijalani oleh beberapa warga masyarakat Batang yang secara sosial kurang beruntung. Mungkin banyak juga waktu itu warga masyarakat Batang lain yang harus bekerja sekeras beliau untuk hidup. Semoga kabupaten kita ini semakin maju dan orang-orang seperti beliau lebih sejahtera.
Sent from my BlackBerry® smartphone
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kata Kunci
alas roban
(5)
alun-alun
(6)
bahasa
(3)
bahurekso
(1)
bandar
(2)
batang
(161)
batang.org
(6)
batik
(5)
bawang
(1)
bioskop
(1)
blado
(2)
blog
(2)
buka puasa
(1)
bupati
(2)
central java
(1)
darul ulum
(1)
dayung
(1)
dialek
(3)
dracik
(1)
facebook
(4)
festival
(1)
forum
(2)
foto
(8)
hotel
(1)
info
(1)
jalan
(1)
java
(1)
jawa
(3)
kabupaten
(101)
kadilangu
(1)
kalisalak
(1)
kampung
(1)
kampus
(1)
kantor
(2)
kauman
(1)
kecamatan
(5)
kedungdowo
(1)
kegiatan
(1)
kehidupan
(1)
kenangan
(2)
kereta api
(3)
khas
(2)
kliwonan
(7)
komunitas
(2)
kota
(18)
kramat
(2)
ktp
(1)
kuliner
(9)
lingkungan
(2)
lokasi
(1)
lomba
(2)
lumba-lumba
(3)
madrasah
(1)
maghribi
(1)
makam
(2)
makanan
(3)
map
(2)
masjid
(1)
mbangun
(2)
mbatang
(1)
megono
(3)
melati
(1)
metal
(2)
mustika
(1)
nelayan
(3)
pagilaran
(3)
pahlawan
(1)
pantai
(10)
pantura
(4)
pasar
(2)
pawai
(2)
pekalongan
(7)
pemandian
(1)
perkebunan
(1)
pesanggrahan
(1)
peta
(2)
petilasan
(1)
radio
(2)
ramadhan
(2)
rel
(1)
resmi
(1)
rspd
(2)
rumah
(1)
sambong
(2)
search
(1)
sego
(2)
sejarah
(5)
sekolah arab
(1)
semarang
(2)
sendang sari
(1)
senggol
(1)
sigandu
(5)
situs
(4)
srikandi
(1)
sungai
(2)
taman
(1)
teh
(1)
terminal pekalongan
(1)
tersono
(1)
thr
(1)
tol
(2)
tulis
(2)
twitter
(3)
ujungnegoro
(6)
website
(4)
wikipedia
(1)
wilayah
(2)
wisata
(10)
wonobodro
(1)
wonotunggal
(2)
2 komentar:
Saya kenal Lik Awi, pada masa itu ingatan saya masih samar2, tidak ingat benar tahun berapa. Hingga suatu hari Lik Awi berhenti berjualan dan saya kehilangannya.
Terima kasih sudah menulis memori indah ini. Salam dari Medan ��
Saya kenal Lik Awi, pada masa itu ingatan saya masih samar2, tidak ingat benar tahun berapa. Hingga suatu hari Lik Awi berhenti berjualan dan saya kehilangannya.
Terima kasih sudah menulis memori indah ini. Salam dari Medan ��
Posting Komentar