Mengamati diskusi di forum Facebook MBY (Mbangun Batang Yuk) beberapa bulan silam, saya tergelitik dengan sebuah postingan tentang legenda tokoh misterius di Batang bernama 'Alex/Alek" yang selalu diasosiasikan olah warga Batang dengan anak lelaki yang berkulit gelap.
Penulis postingan tersebut (InfoBatangNet, mohon izin mas:)) yang merujuk pada cerita kakeknya, menyatakan bahwa Alex adalah seorang pelari asal Papua yang konon dulu pada tahun '60-an tinggal di asrama alun-alun Batang. Mungkin karena tokoh itu begitu dikenal masyarakat Batang saat itu maka kemudian anak lelaki yang berkulit gelap jadi disebut "koyo Alek" atau dipanggil "Lek, Alek".
Dalam postingan itu ada juga komentator yang menyatakan versi lain bahwa Alex adalah supir bis Kabupaten tahun '70an yang sering mengantar anak-anak TK saat itu. Sumber itu bahkan berani menyatakan kesaksiannya pernah naik bis dimaksud yang dikemudikan oleh seseorang bernama Alex.
Manakah versi yang benar? Wallahu a'lam. Bisa jadi dua-duanya benar. Yang jelas selama di Batang waktu kecil saya juga merasakan legenda Alek itu hidup dalam pembicaraan sehari-hari masyarakat.
Fenomena ini sepanjang pemahaman saya tidak mengandung unsur rasisme karena warga Batang sangat toleran dan mudah dalam menerima dan menghargai perbedaan etnis maupun ras.
Apakah ada kesaksian lain yang bisa memberikan validitas historis misteri legenda Alek ini? Sayang postingan menarik di MBY ini tidak sempat saya 'save' dan saya cari lagi sudah susah tertimbun postingan-postingan baru.
Sent from my BlackBerry® smartphone
Penulis postingan tersebut (InfoBatangNet, mohon izin mas:)) yang merujuk pada cerita kakeknya, menyatakan bahwa Alex adalah seorang pelari asal Papua yang konon dulu pada tahun '60-an tinggal di asrama alun-alun Batang. Mungkin karena tokoh itu begitu dikenal masyarakat Batang saat itu maka kemudian anak lelaki yang berkulit gelap jadi disebut "koyo Alek" atau dipanggil "Lek, Alek".
Dalam postingan itu ada juga komentator yang menyatakan versi lain bahwa Alex adalah supir bis Kabupaten tahun '70an yang sering mengantar anak-anak TK saat itu. Sumber itu bahkan berani menyatakan kesaksiannya pernah naik bis dimaksud yang dikemudikan oleh seseorang bernama Alex.
Manakah versi yang benar? Wallahu a'lam. Bisa jadi dua-duanya benar. Yang jelas selama di Batang waktu kecil saya juga merasakan legenda Alek itu hidup dalam pembicaraan sehari-hari masyarakat.
Fenomena ini sepanjang pemahaman saya tidak mengandung unsur rasisme karena warga Batang sangat toleran dan mudah dalam menerima dan menghargai perbedaan etnis maupun ras.
Apakah ada kesaksian lain yang bisa memberikan validitas historis misteri legenda Alek ini? Sayang postingan menarik di MBY ini tidak sempat saya 'save' dan saya cari lagi sudah susah tertimbun postingan-postingan baru.
Sent from my BlackBerry® smartphone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar